Soloraya
Jumat, 27 November 2020 - 23:15 WIB

Terapkan Protokol Kesehatan, Siswa SD di Kawasan Rawan Bencana III Merapi Belajar Tatap Muka

Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan belajar mengajar di kawasan rawan bencana Merapi. (Boyolali.go.id)

Solopos.com, BOYOLALI – Sejumlah siswa SDN 2 Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, menggelar pembelajaran tatap muka. Sekolah yang masuk Kawasan Rawan Bencana III Merapi ini terkendala gadget untuk pembelajaran jarak jauh.

Seperti diketahui, di saat pandemi Covid-19, sekolah diminta untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Namun, SDN 2 Tlogolele tak bisa melakukan hal itu karena terkendala alat komunikasi atau gadget yang dimiliki para siswa atau orang tuanya.

Advertisement

Warga Solo Wajib Tahu, Ini Dia Visi Misi dan Program Unggulan Lengkap Gibran-Teguh dan Bajo

“Anak itu gadget tidak semua punya. Dari 120 hanya 30 persen yang punya gadget. Dari kelas 1 hingga kelas 6 itu dapat pembelajaran entah lewat WA itu tidak bisa,” jelas Kepala Sekolah SD Negeri 2 Tlogolele, Sri Sukarni, seperti dikutip dari laman Boyolali.go.id, Jumat (27/11/2020).

Perjuangan siswa di sekolah tersebut pun kian berat dengan naiknya status Gunung Merapi menjadi siaga. Seperti diketahui, kelompok rentan di kawasan rawan bencana mulai diungsikan. Meski begitu, para siswa masih semangat mengikuti pembelajaran.

Advertisement

Guru dan Tenaga Pendidikan Kemenag Non PNS Akan Peroleh Bantuan Rp1,8 Juta, Ini Syaratnya!

Karena digelar di masa pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar ini pun menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Baik siswa dan guru menggunakan face shield. Selain itu, ada pembatasan pembelajaran dan waktu tatap muka.

30 Menit

Setiap kelas hanya dua kali dalam sepekan melakukan pembelajaran tatap muka. Kemudian pembelajaran itu cuma digelar selama 30 menit hingga satu jam. Hal itu tentu untuk mengurangi risiko penularn Covid-19.

Advertisement

“Dalam satu pekan kami berkoordinasi, satu kelas dua kali. Itu saja hanya setengah jam sampai satu jam. Pemberian tugas, mengumpulkan tugas,” lanjut Sri.

Emoh Hanya Dapat Debu, Pemdes Tlogoharjo Akan Bangun Rest Area di JLS Wonogiri Untuk Dongkrak Ekonomi

Pembelajaran tatap muka ini dimulai sejak tiga bulan yang lalu. Namun, beberapa hari ini pihaknya melakukan home visit ke rumah para siswa. Mereka berasal dari Dukuh Stabelan, Takeran dan Belang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif