Solopos.com, WONOGIRI — Jumlah desa yang naik status menjadi desa mandiri di Wonogiri terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir. Hingga 2023 ini, sudah ada 53 desa mandiri dari total 251 desa di Kota Sukses.
Mandiri merupakan klasifikasi tertinggi berdasarkan skor indeks desa membangun (IDM). Sedangkan IDM merupakan indeks komposit yang dibentuk dari Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi, dan Indeks Ketahanan Ekologi Desa.
Status desa berdasarkan IDM diklasifikasikan menjadi lima yang secara berurutan yakni mandiri, maju, berkembang, tertinggal, dan sangat tertinggal. Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, saat ini sudah tidak ada desa di Kota Sukses yang masuk klasifikasi desa tertinggal maupun sangat tertinggal.
Data terbaru berdasarkan IDM 2023, di Wonogiri ada 53 desa mandiri, 166 desa maju, dan 32 desa berkembang. Angka itu lebih baik dibandingkan pada 2022 lalu di mana ada 37 desa mandiri, 152 desa maju, dan 62 desa berkembang.
Sebanyak 53 desa yang masuk kategori mandiri hingga 2023 ini tersebar di 16 dari total 25 kecamatan di Wonogiri. Kecamatan Selogiri menyumbang jumlah desa mandiri terbanyak, karena seluruh desanya yang berjumlah 10 desa semua sudah menjadi desa mandiri.
Berikut data lengkap 53 desa mandiri yang tersebar di 16 kecamatan Kabupaten Wonogiri:
Kecamatan Pracimantoro
1. Desa Jimbar
Kecamatan Giritontro
1. Desa Jatirejo
Kecamatan Batuwarno
1. Sumberejo, Batuwarno
2. Sumberagung, Batuwarno
Kecamatan Baturetno
1. Glesungrejo, Baturetno
2. Balepanjang, Baturetno
3. Watuagung, Baturetno
4. Baturetno, Baturetno
5. Talunombo, Baturetno
Kecamatan Eromoko
1. Baleharjo
2. Eromoko
3. Pasekan
Kecamatan Wuryantoro
1. Gumiwang Lor
Kecamatan Manyaran
1. Karanglor
Kecamatan Selogiri
1. Pare
2. Keloran
3. Kepatihan
4. Pule
5. Jendi
6. Singodutan
7. Gemantar
8. Jaten
9. Nambangan
10. Sendangijo
Kecamatan Wonogiri
1. Sendang
2. Bulusulur
3. Wonoharjo
4. Wonokerto
5. Sonoharjo
Kecamatan Ngadirojo
1. Gedong
2. Kerjo Lor
3. Ngadirojo Kidul
4. Ngadirojo Lor
Kecamatan Sidoharjo
1. Sempukerep
2. Sembukan
3. Mojoreno
4. Tremes
5. Jatinom
Kecamatan Kismantoro
1. Gedawung
Kecamatan Slogohimo
1. Tunggur
2. Waru
3. Slogohimo
4. Gunan
Kecamatan Jatisrono
1. Sumberejo
2. Tanggulangin
3. Gunungsari
4. Jatisari
5. Watangsono
6. Pandeyan
7. Jatisrono
Kecamatan Girimarto
1. Doho
2. Tambakmerang
Kecamatan Paranggupito
1. Ketos
Program Indeks Desa Membangun dimulai pada 2016 dengan penerbitan Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Permendes) No 2/2016.
Disebutkan bahwa desa mandiri, atau bisa disebut sebagai Desa Sembada, adalah Desa Maju yang memiliki kemampuan melaksanakan pembangunan desa untuk peningkatan kualitas hidup dan kehidupan sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa dengan ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan ketahanan ekologi secara berkelanjutan.
Penetapan status kemandirian desa digunakan untuk instrumen koordinasi kementerian/lembaga, maupun antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah desa dalam melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Secara khusus juga untuk kebutuhan pemetaan tipologi desa dan penyusunan prioritas penggunaan dana desa. IDM bisa digunakan sebagai alat evaluasi terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa.
Selain itu juga bisa untuk merumuskan fokus dan lokus pembangunan desa dengan pendekatan dan pemenuhan kebutuhan pembangunan desa bersifat spesifik.
Kepala Dinas PMD Wonogiri, Antonius Purnama Adi, mengatakan sudah mendorong desa-desa untuk memanfaatkan data IDM sebagai dasar merumuskan kebijakan. Pemkab Wonogiri juga sudah sejak lama memanfaatkan IDM sebagai landasan dalam merumuskan kebijakan.
Dia menyebut jumlah desa mandiri sebanyak 53 desa itu sudah melebihi target yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2021-2026. Target dalam RPJMD untuk desa mandiri yakni 26 desa.
“Kami sudah mendorong desa-desa untuk memanfaatkan IDM itu jadi dasar untuk mengambil kebijakan, dan sudah banyak desa-desa yang melakukan itu,” kata Anton.