Soloraya
Kamis, 10 November 2011 - 16:13 WIB

Terbelit utang, juragan gabah nekat bunuh diri

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Solopos.com)–Seorang warga Dukuh Pondokrejo, Desa Plosorejo, Kecamatan Gondang, Sragen Haryanto, 35, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah bagian belakang, Kamis (10/11/2011) pagi.

Laki-laki yang berprofesi sebagai juragan gabah tersebut bunuh diri lantaran diduga terbelit ulang puluhan juta rupiah.

Advertisement

Peristiwa itu diketahui kali pertama oleh ibu korban, Sri Handayani, 54, saat hendak ke belakang sekitar pukul 06.00 WIB. Orangtua korban kaget melihat anaknya tergantung dengan leher terikat kain jarit yang ditalikan pada usuk rumah. Sontak perempuan lanjut usia itu berteriak kencang dan meminta tolong tetangga. Tak lama, para tetangga dekat pun datang untuk melihat kejadian itu.

Beberapa warga segera menghubungi aparat Polsek Gondang dan memberitahu kakak korban. Sejumlah warga mengungkapkan sebelum gantung diri, korban sempat menulis surat  yang ditujukan kepada orangtuanya. Surat tersebut berisi rincian utang yang jumlahnya sampai Rp 24 juta. Fakta tersebut dibenarkan, Dwi Wahyuni, kakak korban saat dijumpai wartawan, Kamis pagi.

Sementara Kapolres Sragen, AKBP IB Putra Narendra, melalui Kapolsek Gondang, AKP Sudira, saat dihubungi Espos, Kamis siang membenarkan peristiwa bunuh diri itu. Dia menyatakan dugaan awal bunuh diri itu disebabkan stres terbelit utang. Dari catatan yang ditemukan petugas di TKP, ujar dia, nilai utang itu senilai Rp 24 juta.

Advertisement

“Kami sudah memeriksa jenazah korban bersama tim medis Puskesmas Gondang. Dari hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Kami menyimpulkan kematian korban murni karena bunuh diri,” pungkasnya.

(trh)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif