SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Indonesia belum dapat melindungi semua anak jalanan (Anjal) karena masih terbentur anggaran.

Sebanyak 146.000 dari 163.000 anak jalanan di Indonesia belum tersentuh sama sekali oleh program santunan pemerintah. Selain itu, dari 1,7 juta orang lanjut usia (Lansia) di Indonesia, baru 100.000 Lansia yang sanggup disantuninya.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Angka ini memang cukup besar. Dan meski telah menjadi amanat UUD 1945 untuk dilindungi, namun negara kita masih terbentur anggaran,” kata Menteri Sosial Prof Dr Salim Segaf Al-Jufri dalam kunjungannya ke Sanggar Tempa Lima Benua di Belang Wetan Gritan Klaten Utara, Kamis (23/9).

Persoalan anak-anak jalanan, kata Salim, adalah persoalan serius bangsa. Sebab, dari merekalah nasib dan masa depan bangsa ini dipertaruhkan. Sehingga, ketika angka anak-anak jalanan yang putus sekolah terus membengkak, maka nasib sebuah bangsa juga akan terancam.

“Anak-anak jalanan bukanlah beban negara. Namun, mereka harus diberi ruang, diberi waktu untuk menumbuhkan potensinya,” katanya.

Sama halnya denga problem Lansia yang angkanya hingga kini masih cukup tinggi. Mengacu pada amanat UUD 1945, maka keberadaan Lansia yang telantar juga mustinya menjadi tangungjawab negara.

“Bayangkan jika Lansia yang telantar itu adalah orangtua kita. Betapa pedihnya perasaan kita,” paparnya.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya