SOLOPOS.COM - ilustrasi dana desa. (dok)

Solopos.com, WONOGIRI — Penyaluran dana desa di Wonogiri per 6 Oktober 2023 sudah mencapai Rp252,7 miliar atau 97,4%. Angka itu menempatkan Wonogiri menjadi kabupaten dengan penyaluran dana desa tercepat di Indonesia selama periode tersebut.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, Antonius Purnama Adi, mengatakan dana desa bisa tersalurkan secara cepat kepada desa-desa karena program-program yang direncanakan desa sudah terealisasi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Secara keadiministrasian, desa-desa itu juga cukup tertib. Pemerintah desa di Wonogiri sudah selesai menyampaikan surat pertanggungjawaban (SPj) kegiatan di aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dan Online Monitoring Sistem Perbendaharaan Negara (Omspan). 

Anton menjelaskan pencairan dana desa dari pemerintah pusat ke desa baru bisa terlaksana ketika program yang dijalankan sudah terealisasi minimal 75%. Selain itu, dokumen pertanggungjawaban dari program tersebut sudah terlaporkan ke pemerintah sebanyak 95%.

Dia memerinci mekanisme pelaporan dokumen pertanggungjawaban itu dari desa diverifikasi camat untuk dimohonkan ke Dinas PMD. Selanjutnya dinas menyerahkan dokumen tersebut ke Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) untuk diteruskan ke pemerintah pusat.

“Kenapa [penyaluran dana desa] bisa tercepat se-Indonesia karena program dan dokumen pertanggungjawabannya selesai dengan cepat. Syarat agar dana desa itu disalurkan kan programnya harus jalan dulu,” kata Anton saat ditemui Solopos.com di Kantor PMD Wonogiri, Jumat (13/10/2023).

Anton menyampaikan penyaluran dana desa tercepat itu bukti desa-desa di Wonogiri sudah tertib administrasi dalam menjalankan program kerja. Hanya, program-program yang terealisasi itu diakui Anton belum dievaluasi, baru monitoring dari Dinas PMD dan Inspektorat Wonogiri.

“Kami belum melakukan evaluasi terhadap program-program itu. Kalau lihat jadwalnya, desa-desa paling lambat melaporkan LPj [laporan pertanggungjawaban] kan Maret 2024,” ujar dia.

Dia menambahkan sebenarnya penyaluran dana desa di Wonogiri baik reguler maupun mandiri sudah selesai 100% pada September 2023. Adapun pada 6 Oktober 2023, penyaluran dana desa masih tercatat mencapai 97,4% karena Wonogiri. Hal itu karena mendapatkan tambahan dana desa untuk 48 desa dengan nilai total Rp6,7 miliar. 

Tambahan Dana Desa

“Tambahan dana desa itu belum semuanya tersalurkan. Makanya di Kementerian belum tercatat 100%. Walaupun begitu, Wonogiri masih tetap tercatat sebagai kabupaten dengan penyaluran dana desa tercepat se-Indonesia,” katanya.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, di Jawa Tengah hanya Kabupaten Wonogiri yang masuk 10 besar kabupaten dengan penyaluran dana desa terbanyak. 

Tenaga Ahli Pendamping Desa Wonogiri, Satyagraha, mengatakan penyaluran dana desa yang cepat di Wonogiri harus diakui karena sinergitas antara pemerintah desa dengan Pemerintah Kabupaten, dalam hal ini Dinas PMD Wonogiri cukup baik.

Komunikasi antara kedua pihak ini juga terjalin baik. Dinas kerap memonitor penggunaan dan laporan dana desa. “Ini agak klise ya, tetapi memang harus diakui kalau sinergitas antara pemerintah kabupaten dan desa itu baik. Itu yang jadi kunci. Nah ini yang sulit ditemukan di kabupaten lain,” kata Satya.

Satya menyampaikan dengan dana desa yang tersalurkan dengan cepat berdampak pada penyerapan anggaran yang dirasakan masyarakat juga semakin cepat. Dia menyebut penyaluran dana desa pada prinsipnya dilakukan tiga kali untuk desa yang berstatus nonmandiri dan dua kali untuk desa berstatus mandiri. 

Sebagai informasi, status mandiri dan nonmandiri ditentukan berdasarkan indeks desa membangun (IDM). Di Wonogiri dari 251 desa, tercatat sudah ada 53 desa berstatus mandiri. Sisanya berstatus maju dan berkembang.

Dia melanjutkan dengan pentahapan penyaluran dana desa itu, desa di Wonogiri diharapkan bisa lebih mudah dalam perencanaan program dan penyerapan anggaran. Begitu juga dengan warga desa diharapkan bisa lebih paham jadwal penyerapan anggaran.

“Misalnya pada penyaluran tahap I, penyerapan anggarannya untuk pembangunan infrastruktur jalan. Kemudian tahap II untuk program yang lain. Jadi masyarakat tahu, program ini bisa dilaksanakan pada bulan ini. Desa juga tertata dalam perencanaan dan penyerapan anggaran,” jelas Satya.

Berikut data 10 kabupaten/kota dengan penyaluran dana desa tercepat pada tahun ini:

  1. Wonogiri, Jateng: 97,4% (Rp252,7 miliar tersalurkan dari Rp259,4 miliar)
  2. Sumba Barat, NTT: 97,3% (Rp58,1 miliar tersalurkan dari Rp59,7 miliar)
  3. Kuningan, Jabar: 97,3% (Rp342,9 miliar tersalurkan dari Rp352.5 miliar)
  4. Ciamis, Jabar: 97,1% (Rp258,7 miliar tersalurkan dari Rp266,5 miliar)
  5. Kaloka Timur, Sulteng: 96,9% (Rp89,7 miliar tersalurkan dari Rp92,7 miliar)
  6. Tabanan, Bali: 96,8% (Rp113,8 miliar tersalurkan dari Rp117,6 miliar)
  7. Tana Tidung, Kalut: 96,7% (Rp28,6 miliar tersalurkan dari Rp29,6 miliar)
  8. Badung, Bali: 96,6% (Rp46,5 miliar tersalurkan dari Rp48,1 miliar)
  9. Banda Aceh, Aceh: 96,5% (Rp73,4 miliar tersalurkan dari Rp76,1 miliar)
  10. Jembrana, Bali: 96,3% (Rp40,9 miliar tersalurkan dari Rp42,5 miliar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya