SOLOPOS.COM - Anggota tim memindahkan jenazah dari salah satu kompleks makam di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom yang kena proyek tol Solo-Jogja ke kompleks makam baru yang berada di lahan sisi barat makam lama, Rabu (1/11/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Ratusan jenazah di kompleks makam yang terdampak pembangunan tol Solo-Jogja wilayah Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom dipindahkan. Proses relokasi jenazah itu sudah dimulai sejak Minggu (29/10/2023).

Hingga Rabu (1/11/2023), pemindahan makam masih berlangsung. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan jenazah diperlakukan selayaknya pemakaman pada umumnya. Pada pemindahan itu, warga dibantu tim Al Iswat, tim yang sudah berpengalaman merelokasi ribuan makam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua Tim Pemindahan Makam di Desa Brangkal, Muh Fauzan, mengatakan jumlah total jenazah yang terdata untuk dipindahkan sebanyak 272 jenazah. Dari jumlah itu, sebanyak 72 makam tanpa nama dan ahli waris tak diketahui. “Kalau yang tercatat ada ahli warisnya ada 200 makam,” kata Fauzan saat ditemui di sela pemindahan makam, Rabu (1/11/2023).

Tim pemindahan makam memprediksi jumlah total jenazah yang dipindahkan bakal lebih banyak sekitar 325 jenazah. Pasalnya, dalam satu makam ada yang ditemukan lebih dari satu jenazah dan sebelumnya tidak terdata.

Kondisi itu terjadi lantaran makam yang sudah sangat lama tertumpuk makam yang lebih baru. “Makam lama kemudian dibuat makam baru. Akhirnya fisik [makam] terlihat hanya satu, temuannya ada dua sampai tiga jenazah. Kompleks makam ini memang sudah lama. Sebelum saya lahir sudah ada,” jelas Fauzan.

Meski ada puluhan jenazah yang tak diketahui identitas serta ahli warisnya, proses pemindahan jenazah diperlakukan sama. Masing-masing jenazah dimasukkan dalam setiap liang lahat pada kompleks makam yang baru yang sudah disiapkan.

Fauzan mengatakan selama pemindahan, ahli waris diharapkan hadir. Namun, dia mengaku banyak yang tidak berani hadir dan memasrahkan pemindahan ke panitia.

Soal biaya pemindahan makam, Fauzan menjelaskan ahli waris masing-masing jenazah mendapatkan biaya pemindahan dari tim pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Biaya pemindahan setiap makam bervariasi tergantung kondisi makam yakni kijing, plester, batu bata, atau hanya tanah liat. Nilai pemindahan mulai dari sekitar Rp3 juta hingga Rp5 juta.

Fauzan menjelaskan makam sebelumnya berada di tanah kas desa. Lantaran hal itu, tanah untuk makam yang baru merupakan tanah pengganti kas desa. Kondisinya lebih luas. Luas kompleks makam lama sekitar 750 meter persegi. Sementara, kompleks makam baru seluas 1.025 meter persegi.

Lahan yang baru itu cukup untuk memindahkan seluruh jenazah dari kompleks makam lama, termasuk memindahkan makam jenazah yang tak terdeteksi nama dan ahli warisnya alias no name. Kapasitas liang lahat yang sudah disiapkan cukup untuk memakamkan sekitar 325 jenazah.

Makam dipindahkan ke tempat baru dibuat per rumpun ahli waris. Hal itu dimaksudkan agar ahli waris lebih mudah ketika ziarah ke makam yang baru. “Jenazah yang paling terakhir dimakamkan di sini itu sekitar tiga atau empat tahun lalu,” kata Fauzan.

Ketua Rombongan dari Al Iswat, Joko Yudho, mengatakan proses pemindahan dimulai pada Minggu diawali dengan selamatan bedah bumi. Prosesi itu disaksikan bersama oleh tokoh masyarakat, kepala desa, pejabat dari proyek tol, ahli waris, termasuk tim bongkar makam.

Joko mengatakan tim pemindahan terdiri dari 30 orang. Sebanyak 22 orang masuk dalam tim pembongkaran untuk menggali makam lama. Sebanyak delapan orang membantu mengafani ulang dan kemudian memakamkan jenazah ke tempat baru.

Dia juga menjelaskan setiap akan menggali makam, tim terlebih dahulu memanjatkan doa. Seluruh proses selayaknya pemakaman jenazah pada umumnya. “Seperti proses memakamkan dari awal. Tetap dipanjatkan doa, dibacakan azan dan iqomah. Dalam pemindahan ini memang kami meminta agar bisa ditunggui ahli waris. Tetapi kalau ahli waris berhalangan diwakili panitia,” kata dia.

Joko menjelaskan pada Minggu ada 12 jenazah yang sudah dipindahkan. Pemindahan berlanjut pada Senin (30/10/2023) mulai pukul 05.30 WIB hingga 16.30 WIB dan berhasil memindahkan 54 jenazah. Pada Selasa (31/10/2023) dengan rentang waktu kerja yang sama, sebanyak 61 jenazah berhasil dipindahkan.

“Insya Allah Jumat [3/11/2023] selesai. Kalau makam di ini kondisinya hampir semuanya dikijing. Sehingga kijing harus dibongkar dulu. Sebagian ada makam sudah lama jadi sudah tercampur antara tulang dan tanah. Sehingga proses mengambilnya harus hati-hati,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya