SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video rekaman kamera CCTV menunjukkan detik-detik saat napi Rutan Solo panjat pagar dan atap untuk kabur, Senin (4/7/2022). (Istimewa/Dokumentasi Rutan Solo)

Solopos.com, SOLO — Upaya narapidana atau napi Rutan Klas 1 Solo bernama Rachmad Fauzi untuk kabur dengan memanjat atap masjid pada Senin (4/7/2022) sore terekam kamera pengawas atau CCTV.

Dalam rekaman video yang diperoleh Solopos.com dari dokumentasi Rutan terlihat situasi sekitar masjid saat itu sepi menjelang penguncian kamar. Tampak napi tersebut kabur tanpa memakai alas kaki.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ia memanjat ke atap dan berjalan di pinggirannya lalu hendak melompati pagar menuju keluar. Namun aksinya ketahuan petugas dan Rachmad langsung disuruh turun untuk menyerahkan diri.

Kepala Pengamanan Rutan Klas I Solo, Bachtiar Oktaffiandi, kepada wartawan, Senin malam, menjelaskan napi yang berusaha kabur itu sembunyi terlebih dahulu di toilet masjid. Setelah situasi sepi baru ia keluar dari toilet menuju ke depan masjid memanjat pagar teralis.

Napi itu kemudian lompat ke area perkantoran atas. Dari situ si napi menuju ke atas genting dapur. “Mencoba melompat keluar dari atap namun segera diketahui petugas,” ujar Bachtiar.

Baca Juga: Bikin Geger! Napi Rutan Solo Coba Kabur Dengan Panjat Atap

Rachmad diketahui tidak menggunakan peralatan apa pun saat berusaha kabur. Menurut Bachtiar, aksi yang dilakukan napi tersebut juga terbilang cukup nekat karena jarak antara atap perkantoran atas dengan atap dapur yang hendak dilompati lumayan jauh.

“Selain itu sudah ada pengamanan kawat berduri, tapi yang dilompati oleh yang bersangkutan. Ketingian tembok kurang lebih empat meter,” ujar Bachtiar.

Seperti diketahui, seorang napi kasus pencurian bernama Rachmad Fauzi yang tercatat beralamat di Kauman, Pasar Kliwon, Solo, nekat mencoba kabur dari Rutan Solo dengan cara memanjat atap masjid dan dapur. Aksi itu dilakukan pada Senin sore menjelang penguncian kamar.

Baca Juga: Alasan Napi Rutan Solo Coba Kabur: Telepon Keluarga Tak Diangkat

Situasi Darurat

Saat pengecekan, petugas mendapati Rachmad tidak berada di kamarnya. Petugas lalu menginformasikan ke pos jaga melapor ke bagian pengamanan Rutan. Peristiwa ini sempat membuat geger dengan lonceng rutan yang terus menerus berbunyi tanda situasi darurat.

Setelah mengetahui keberadaan napi tersebut di atap masjid dan dapur, petugas keamanan langsung berupaya membujuk Rachmad untuk menyerahkan diri. Rachmad kemudian dibawa turun dan digiring ke ruang pengamanan rutan. Berdasarkan interogasi awal, napi Rutan Solo tersebut mengakui bermaksud kabur.

“Alasannya karena baru kali ini melakukan tindak kejahatan, pertama kali menjalani hukuman di Rutan, jadi merasa berkecil hati, mungkin juga tidak mendapat perhatian dari keluarga,” jelas Kepala Rutan Klas I Solo, Urip Dharma Yoga, dalam konferensi pers, Senin malam.

Baca Juga: Ratusan Pegawai Kemenkumham Jateng Jalani Tes Urine, Ini Gegaranya

Urip menambahkan menurut pengakuan napi tersebut, sebelum berencana melarikan diri, pada Senin sekitar pukul 15.00 WIB, napi bernama Rachmad itu sempat menghubungi keluarganya melalui telepon.

Namun, keluarga tidak mengangkat teleponnya. “Yang bersangkutan merasa tidak diperhatikan akhirnya memiliki pemikiran singkat untuk mencoba lari,” ujar Urip mengenai alasan napi Rutan Solo itu mencoba kabur.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, napi kasus pencurian itu menjalani hukuman di Rutan Solo sejak Maret 2022 dengan hukuman pidana selama dua tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya