SOLOPOS.COM - Ilustrasi road barrier atau pambatas jalan dari besi. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Aksi pencurian seratusan road barrier (pembatas jalan) dari besi milik Dinas Perhubungan atau Dishub Solo terekam kamera closed circuit television (CCTV). Dari rekaman itu terlihat aksi pencurian dilakukan beberapa orang yang menyaru sebagai petugas pemerintah.

Mereka memakai seragam dan helm proyek serta menggunakan pikap berpelat merah saat mengambil road barrier di trotoar jalan. Aksi pencurian pembatas besi itu terekam kamera CCTV yang dipasang di sejumlah lokasi jalan raya pada dini hari.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Berdasarkan rekaman kamera CCTV itu, ada dua orang yang memakai seragam dan helm proyek. Mereka juga memakai sepatu bot. Mereka langsung mengangkat pembatas besi ke bak pikap.

Mobil pikap tersebut berpelat merah namun pelat nomornya kurang jelas. Setelah mengangkat pembatas besi ke bak pikap, mereka langsung bergegas memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Solo, Mudo Prayitno, mengatakan pencuri road barrier itu menyaru sebagai petugas dari instansi pemerintah untuk memuluskan aksinya. Hal ini juga dilakukan untuk menepis kecurigaan masyarakat atau pengguna jalan.

“Masyarakat awam pasti mengira petugas Dishub Solo yang mengangkat pembatas jalan ke mobil pelat merah. Pelat nomor mobil jelas pelat merah, namun nomor polisinya samar-samar. Tidak begitu jelas,” katanya, Rabu (4/1/2022).

Mengincar Road Barrier yang Tak Diawasi Petugas

Tak hanya saat dini hari, pelaku juga nekat beraksi pada sore hari di Simpang Empat Gendengan. Kala itu, kondisi Jl Slamet Riyadi cukup ramai. Pembatas besi itu diletakkan di trotoar jalan tak jauh dari gerbang pintu Gereja Katolik Santo Petrus.

Mobil pikap yang dibawa pencuri itu berhenti di pinggir jalan. Sesaat kemudian, dua orang turun dari mobil dan mengangkat road barrier milik Dishub Solo ke pikap.

Di pikap tampak jelas tumpukan pembatas besi. “Tidak ada pengguna jalan atau masyarakat yang menegur karena mungkin mengira petugas instansi pemerintah. Padahal, jelas bukan petugas Dishub Solo,” ujar dia.

Mudo menyebut pembatas besi itu bernilai cukup tinggi jika dijual. Karena itu, pelaku mengincar pembatas besi yang tidak diawasi langsung oleh petugas selama 24 jam. Petugas tak mungkin membawa ratusan pembatas besi setelah acara atau event rampung ke Kantor Dishub Solo.

Event atau agenda kegiatan selalu ada hampir setiap tahun. “Ke depan, kami akan memperketat pengawasan pembatas besi saat ada pengalihan arus lalu lintas di jalan. Kejadian ini baru kali pertama di Solo,” paparnya.

Sebelumnya, Kepala Dishub Solo Taufiq Muhammad mengatakan biaya pembuatan road barrier dari besi itu sekitar Rp2 juta per unit. Dengan jumlah yang hilang mencapai 100-an unit, artinya kerugian yang dialami Dishub akibat pencurian itu mencapai Rp200 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya