SOLOPOS.COM - Kapolsek Pasar Kliwon Iptu Achmad Riedwan Prevoost menyalurkan sepeda kayuh untuk Kakek Wijono di kawasan rel Stasiun Balapan pada Minggu (14/3/2021) siang.(Istimewa/Humas Polresta Solo)

Solopos.com, SOLO -- Kisah kakek-kakek bernama Wijono, 60, yang berjualan mainan anak-anak sejak 1980 menggunakan sepeda kayuh berkarat menyisir jalanan Kota Solo membuat Kapolsek Pasar Kliwon, Solo, Iptu Achmad Riedwan Preevost, terenyuh.

Ia pun langsung mencari kakek-kakek tersebut untuk membantu meringankan beban hidupnya. Memanfaatkan media sosial Polresta Solo, ia mencari lokasi Kakek Wijono tinggal.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Riedwan tergerak mencari Kakek Wijono karena sadar mengayomi merupakan tugas kepolisian. Satu unit sepeda kayuh serta satu paket sembako ia siapkan untuk diberikan kepada Wijono.

Baca Juga: Soloraya Usung Bambang Wuryanto Jadi Ketua PA GMNI Jateng, Ini Alasannya

“Kakek Wijono tidak memiliki tempat tinggal menetap. Kami harus mencari kediaman Kakek Wijono yang ternyata tinggal di pinggir rel kereta api Stasiun Solo Balapan. Perlu waktu berjam-jam untuk menemukan beliau. Ini bagian dari perjuangan kami membantu Kakek Wijono,” papar Kapolsek Pasar Kliwon mewakili Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Minggu (14/3/2021).

Riedwan akhirnya menemukan Kakek Wijono dengan sepedanya tengah menjajakan mainan di kawasan pinggir rel dekat Stasiun Solo Balapan. Mainan bambu tersusun rapi di bagian belakang sepeda berkarat yang telah dipasangi keranjang.

Baca Juga: Ada Pedagang Meninggal Positif Covid-19, Pasar Jambangan Karanganyar Diusulkan Masuk Prioritas Vaksinasi

Sepeda berkarat yang idealnya untuk usia anak-anak itu menjadi teman Wijono menawarkan mainan bambu yang disebut klothokan. Tahun 2014 lalu, istri yang ia cintai meninggal dunia. Hal itu membuatnya hidup sendirian bahkan tinggal tak menentu di Kota Solo.

Gilingan Sampai Palur

Wijono meyakini meski mainan yang ia tawarkan sudah ketinggalan zaman, selalu ada pertolongan dari Allah. Selama ada yang menjual pasti ada yang membeli. Allah telah menyiapkan rezeki bagi hambanya yang mau berusaha.

Sehari, empat klothokan laku terjual, harga klothokan itu Rp5.000. Sehari uang sebanyak Rp20.000 ia peroleh. Uang itu ia peroleh dengan mengayuh sepeda dari kawasan Gilingan hingga Palur.

Baca Juga: Kabar Duka, Penyiar Solopos FM Putu Narendra Meninggal Dunia

Bagi Kapolsek Pasar Kliwon Solo Aiptu Achmad Riedwan Preevost, Kakek Wijono merupakan sosok yang menginspirasi. Usianya yang sudah tua tidak menghentikan kedua kakinya untuk terus bekerja. Hal itu patut dijadikan contoh bagi generasi muda agar tetap semangat dalam bekerja.

“Bantuan dari Kapolresta kami salurkan, kami berharap bantuan yang diberikan dapat membantu. Apabila ada informasi semacam ini kami siap membantu,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya