Soloraya
Kamis, 31 Januari 2013 - 23:58 WIB

Tergerus Air, Jembatan Pilangsari, Bayat, Klaten Terancam Ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi jembatan pilangsari, Bayat, Klaten yang terancam ambrol. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)

Kondisi jembatan pilangsari, Bayat, Klaten yang terancam ambrol. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN — Tanah di samping sayap Jembatan Pilangsari, Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, ambrol setelah diterjang air dari kali poros Desa Ngerangan, Senin (28/1/2013). Masyarakat waswas jembatan penghubung  Desa Ngerangan dengan Desa Jambakan tersebut akan ambrol jika air deras menerjang kembali.

Advertisement

Kaur Pembangunan Desa Ngerangan, Aris Budiyana, 49, ketika ditemui Solopos.com di balaidesa setempat, Kamis (31/1/2013), mengatakan tanah mulai terkikis saat hujan deras, Senin lalu. Hujan yang terjadi saat itu, kata dia, menyebabkan air dari daerah Ngawen, Gunungkidul di sebelah barat, menghantam tanah dekat sayap jembatan tersebut dengan kekuatan berlipat.

“Kami akan cek lagi dengan melihat kondisi jembatan. Kalau tidak parah, kami akan memberi karung berisi tanah sebagai penahan air. Kalau parah, segera akan kami laporkan ke instansi terkait. Sementara ini, kami belum melakukan tindakan apa pun,” ujarnya.

Pantauan di lokasi ambrolnya tanah, Kamis, Jembatan Pilangsari membujur dari utara ke selatan. Desa Jambakan berada di sebelah utara, sedangkan Ngerangan di sebelah selatan. Bagian tanah yang terkikis aliran air berada di samping sayap jembatan sebelah selatan bagian barat yang berhadapan langsung dengan aliran air dari wilayah Ngawen, Gunungkidul.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif