Soloraya
Sabtu, 4 Maret 2023 - 14:34 WIB

Tergerus Arus Bengawan Solo, Sejumlah Warga Sukoharjo Kehilangan Rumah & Tanah

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo bersama TNI-Polri dan sukarelawan membongkar kayu dan atap rumah warga yang terkena abrasi Bengawan Solo di Desa Dalangan, Tawangsari, Sukoharjo, Sabtu (4/3/2023). (Istimewa/BPBD Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebanyak 6-7 keluarga di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, kehilangan tanah dan rumahnya karena abrasi. Kini, ada 11-12 keluarga lain yang terancam mengalami hal serupa.

Mereka adalah keluarga yang tinggal di bantaran Bengawan Solo. Setiap musim hujan tiba menjadi momen yang bikin mereka cemas. Luapan air Bengawan Solo menggerus tanah mereka hingga habis. Tanah dan bangunan yang amblas milik 6-7 keluarga itu sudah bersertifikat.

Advertisement

“Desa lain seperti di Desa Pojok hampir sama situasinya, tetapi [jumlah keluarga yang terdampak] lebih sedikit dibandingkan di Dalangan. Ada yang posisinya sama di pinggir kali, rumahnya tinggal separuh menggantung di sungai,” kata Camat Tawangsari, Bambang Sumirat, Sabtu (4/3/2023).

Aliran Bengawan Solo, menurutnya, kini sudah bergeser cukup jauh akibat abrasi. Warga yang tinggal di bantaran Bengawan Solo ada yang terpaksa pindah, baik tinggal di rumah saudara, ke luar kota, atau pindah beberapa meter.

Advertisement

Aliran Bengawan Solo, menurutnya, kini sudah bergeser cukup jauh akibat abrasi. Warga yang tinggal di bantaran Bengawan Solo ada yang terpaksa pindah, baik tinggal di rumah saudara, ke luar kota, atau pindah beberapa meter.

Bambang mengaku pemerintah sudah memberikan beberapa opsi kepada warga yang tinggal di bantaran untuk pindah demi keselamatan jiwa.

Sementara itu, satu rumah milik pasangan Triyono dan Untari di RT 002/RW 003, Desa Dalangan, pada Sabtu pagi dibongkar. Pembongkaran dilakukan oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo dibantu anggota Polri, TNI, dan sukarelawan.

Advertisement

“Kami menurunkan atap juga kayu yang bisa diamankan karena rumahnya sudah dekat sekali dengan Bengawan Solo yang mengalami abrasi,” kata Kepala BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo.

Abrasi bantaran Bengawan Solo dinilai sudah sangat membahayakan. Hal itu terjadi akibat arus sungai yang mulai berubah arah karena adanya pendangkalan.

Ariyanto juga membenarkan banyak tanah bersertifikat yang hilang akibat abrasi itu. Beberapa rumah ada yang tinggal separuh, seperempat atau bahkan hilang keseluruhan tergerus arus sungai.

Advertisement

Untuk menghindari jatuh korban jiwa, ia mengimbau warga di bantaran sungai untuk mengungsi. Ke depan pihaknya akan menginventarisasi dampak abrasi Bengawan Solo dan menyerahkannya kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) selaku pihak yang berwenang.

Ariyanto mengatakan langkah alternatif yang bisa dilakukan adalah pengerukan sungai untuk mengatasi pendangkalan agar arah arus kembali seperti semula.

“Paling cepat [untuk mengurangi dampak abrasi kami menggunakan] beronjong [yang diisi pasir] untuk mengantisipasi abrasi meningkat. Karena cukup berbahaya bagi warga, beberapa yang terkena dampak juga telah mengungsi ke rumah saudara,” jelasnya.

Advertisement

Wilayah terdampak abrasi yang datanya diterima BPBD ada sekitar 6 Rumah atau pekarangan di Desa Dalangan. Sementara di Desa Pojok ada sekitar 5 rumah atau pekarangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif