Soloraya
Selasa, 25 Oktober 2011 - 20:17 WIB

Terima imigran gelap, vila dan penginapan akan ditutup

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

IMIGRAN--Sejumlah imigran gelap dievakuasi polisi dari Ngargoyoso, Karanganyar menuju Rumah Detensi Imigrasi, Semarang, Minggu (23/10/2011).(JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Karanganyar (Solopos.com)–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mengancam akan menutup vila dan penginapan yang menerima warga asing tanpa identitas jelas. Hal itu ditegaskan Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR, menanggapi masuknya puluhan imigran gelap asal Afganistan, Iran, Pakistan dan Turki, yang menginap di rumah salah satu warga di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, akhir pekan lalu. Kendati demikian, pihaknya tidak mau dikatakan kebobolan.

Advertisement

“Jangan salahkan yang didatangi (Karanganyar-red), tapi salahkan siapa yang membawa orang-orang asing itu. Orang yang membawa itu harus diurus. Ini demi ketenteraman warga,” katanya saat ditemui wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Selasa (25/10/2011).

Pemkab, kata dia, tidak merasa kebobolan dengan kedatangan para imigran asal Timur Tengah dan Eropa itu, sebab begitu tiba di Karanganyar, orang mancanegara itu sudah diamankan dan tak lama kemudian dikembalikan ke Kantor Imigrasi di Semarang. Kalau mereka tinggal di Karanganyar selama beberapa hari, katanya, itu baru Pemkab kebobolan.

Agar hal ini tidak terulang kembali, ia mengimbau agar intel Polres Karanganyar untuk lebih giat mengorek informasi, sebab hal itu memang sudah menjadi tugasnya.  Namun yang lebih penting lagi yakni kesadaran masyarakat Karanganyar untuk segera melaporkan kepada petugas yang berwajib bila terdapat kejanggalan orang asing yang datang ke daerahnya. “Kalau polisinya itu masyarakat, pasti akan cepat konangan,” katanya.

Advertisement

(fas)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif