Soloraya
Sabtu, 7 November 2020 - 18:40 WIB

Terima Program PKW, PKBM Tegalgede Karanganyar Latih Menjahit 30 Perempuan Terdampak Covid-19

Sri Sumi Handayani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua PKBM Tegalgede, Khoiriyatul Wahyuningsih, (berdiri), memberikan penjelasan kepada peserta program PKW di ruang belajar PKBM Tegalgede beberapa waktu lalu. (Istimewa/Dokumentasi PKBM Tegalgede)

Solopos.com, KARANGANYAR-- Sebanyak 30 perempuan di Kabupaten Karanganyar yang terdampak pandemi Covid-19 mendapat pelatihan menjahit melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).

PKW merupakan salah satu program yang diluncurkan Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu penerima bantuan program itu di Kabupaten Karanganyar adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tegalgede. PKBM Tegalgede akan mendampingi peserta selama dua bulan.

Advertisement

Ketua PKBM Tegalgede, Khoiriyatul Wahyuningsih, menuturkan program PKW yang ia dapat berupa menjahit busana batik wanita dan masker batik. Sasaran program adalah perempuan dan ibu rumah tangga terdampak pandemi Covid-19.

Dinkes Lacak Kontak Penderita Tuberkulosis Hingga Tempat Kerja

"Ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan, terdampak PHK, dan lain-lain. Total 30 peserta menjahit. Program dimulai Selasa [3/11/2020]. Dimulai dari pendidikan karakter, protokol kesehatan, teori kewirausahaan. Praktik menjahit dimulai pekan depan, Selasa [10/11/2020]," kata Khoiriyatul saat berbincang dengan Solopos.com melalui sambungan telepon, Sabtu (7/11/2020).

Advertisement

Program tersebut sekaligus menekankan penerapan protokol kesehatan di lokasi pembelajaran maupun di rumah peserta pelatihan. Khoiriyatul menyampaikan 30 perempuan itu sudah melewati seleksi dan kunjungan ke rumah untuk memastikan penerima program tepat sasaran.

"Kemendikbud membatasi jumlah peserta. Pendaftar 65 orang. Kami seleksi sesuai kriteria yang ditentukan Kemendikbud. Seperti, usia 17 tahun sampai 30 tahun. Usia produktif dan yang pasti tidak termasuk kaum rentan Covid-19," ungkapnya.

Kembali Dikunjungi Bupati Karanganyar Juliyatmono, Begini Komentar Rina Iriani

Advertisement

Dapat Mesin Jahit

Perempuan berkerudung itu menyampaikan rata-rata peserta program PKW belum berpengalaman menjahit atau memiliki peralatan menjahit di rumah. Oleh karena itu, tutur Khoiriyatul, PKBM Tegalgede tertantang untuk melatih mereka menjadi mahir dan mandiri menjahit.

"Kami ajari dari nol hingga mahir menjahit. Kami dampingi sampai mereka siap membuka usaha menjahit di rumah. Pada akhir pembelajaran, mereka diberikan mesin jahit dan peralatan pendukung lain, seperti manekin, banner nama usaha, dan lain-lain. Modal usaha mandiri," ujar dia.

PKBM Tegalgede bekerja sama dengan tujuh instruktur dari Yayasan Bangkit Mandiri Wanita (BMW) Karanganyar dan Hijabers Community Karanganyar (HCK). Program tersebut juga mendapat pendampingan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop dan UKM), dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Karanganyar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif