Soloraya
Rabu, 19 April 2023 - 10:55 WIB

Terima UGR Tol, 45 Warga Satu Desa di Klaten Ramai-ramai Berangkat Umrah

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi umrah (Solopos dok)

Solopos.com, KLATEN — Puluhan warga Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Klaten, yang sebelumnya menerima uang ganti rugi atau UGR atas lahan mereka yang terdampak tol Solo-Jogja ramai-ramai berangkat umrah ke Tanah Suci.

Mereka rencananya berangkat umrah pada Rabu (19/4/2023) siang ini. Kepala Desa (Kades) Joton, Aris Gunawan, membenarkan ada puluhan warga di desanya yang sebelumnya menerima UGR tol ramai-ramai umrah.

Advertisement

“Informasinya diberangkatkan Rabu siang. Kebetulan agennya itu dari warga desa kami sehingga pemberangkatannya nanti dipusatkan dari masjid Balai Desa Joton,” kata Aris saat dihubungi Solopos.com, Rabu (19/4/2023).

Warga Joton, Klaten, penerima UGR tol yang berangkat umrah menjelang Idulfitri ini sekitar 45 orang. Mereka berasal dari berbagai kampung terutama dari kampung yang diterjang proyek tol Solo-Jogja.

“Yang banyak memang yang dari permukiman kena tol seperti dari Desan Wetan, Bladu, serta Ngladon,” kata Aris. Menurutnya, belum lama ini puluhan warga Joton sudah terlebih dahulu beramai-ramai berangkat umrah.

Advertisement

“Kalau yang sudah pulang [umrah] warga Joton lebih 20 orang. Sebagian besar itu warga penerima UGR. Yang berangkat kali ini beda agen dan kebetulan agen yang ini warga Joton,” ungkap dia.

Jumlah total warga Joton yang berangkat umrah pada Rabu ini sebanyak 45 orang. Dari jumlah itu, 39 orang diberangkatkan dari kantor Desa Joton menuju Bandara YIA di Kulonprogo, sisanya langsung berangkat menuju bandara dari rumah.

Tour Leader sekaligus Kepala Cabang Sekolah Haji Umrah (SHU) Baitullah Klaten, Tata Sutarya, menjelaskan para jemaah tersebut berangkat umrah bukan semata-mata karena memiliki banyak uang setelah menerima UGR atas lahan mereka yang kena tol Solo-Jogja.

Advertisement

Tata Sutarya menjelaskan enam bulan lalu ada sekitar 40 jemaah yang bersepakat untuk mengikuti pengajian bertemakan umrah yang digelar rutin dua kali dalam sepekan.

“Banyak rintangan yang menyelimuti pikiran. Harus mengurusi pindahan rumah, Lebaran, acara keluarga, dan lain sebagainya yang membuat maju mundur.  Namun Atas ilmu-ilmu dalam pengajian dari Sekolah Haji Umrah jamaah semakin mantap untuk mendaftar umrah,” kata Tata Sutarya dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com.

“Jadi karena ilmu-ilmu umrah lah jamaah menjadi bulat [tekad] untuk berangkat umrah,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif