SOLOPOS.COM - Pelatihan UMKM di kawasan Tegal Raya, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (7/10/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Sukarelawan Bolone Mase memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM di Tegal Raya, Jawa Tengah, Sabtu (7/10/2023).

Kegiatan itu merupakan bentuk pengabdian masyarakat Bolone Mase sesuai program Gibran mengembangkan dan memajukan UMKM.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Koordinator Nasional Relawan Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso, mengatakan pelatihan UMKM berkelanjutan menggandeng sejumlah pihak.

Termasuk pihak swasta guna mewujudkan lompatan kemajuan UMKM yang berdaya saing di era digital. “Agar UMKM berdaya secara persaingan pasar dan berkembang. Semangatnya bagaimana seperti mas Gibran mengangkat derajat UMKM di Solo agar lebih baik secara apapun, khususnya daya saing,” terang dia, Minggu (8/10/2023).

Menurut Kuat pelaku UMKM harus memiliki bekal wawasan, sehingga mampu menjadi roda penggerak perekonomian bangsa. “Salah satu hal paling penting kata kuncinya adalah kolaborasi dengan berbagai pihak agar bisa maju. Baik secara kualitas maupun kuantitas. Harapannya pelatihan ini bisa menambah wawasan juga keahlian maupun jaringan,” urai dia.

Kuat menerangkan total ada 60 pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan hari itu. Pelatihan berfokus di bidang digitalisasi. Materi yang diberikan seputar optimasi media sosial untuk memaksimalkan penjualan online produk UMKM. Kota Tegal menjadi yang pertama dalam roadshow pelatihan UMKM itu.

Pelaksana Program Pelatihan UMKM Relawan Bolone Mase, Achmad Ridho menjelaskan kebanyakan kendala yang dialami UMKM adalah beradaptasi dengan dunia digitalisasi. Pelaku UMKM dihadapkan pada tantangan untuk bersaing dalam ekosistem digital, sehingga perlu wawasan baru mengenai perkembangan teknologi yang menunjang keberlangsungan bisnis UMKM.

“Pelatihan ini termasuk ikut mendukung program Pemerintah dengan target 30 juta UMKM on boarding di ekosistem digital. Selama ini pelaku UMKM hanya fokus diproduksi dan kuantitas, tapi melupakan bagaimana cara pemasaran yang baik dengan memanfaatkan teknologi,” papar Ridho.

Ridho menyebut pihaknya menangkap kebutuhan dan kendala para pelaku UMKM yang kebanyakan ibu rumah tangga (IRT) membutuhkan wawasan yang bersifat teknis untuk lebih adaptif saat memasuki ekosistem digital.

“Pelatihan UMKM ini khususnya digitalisasi adalah pengalaman baru bagi mereka yang ingin adaptif dan sukses seperti brand besar yang juga telah memanfaatkan teknologi. Jadi media sosial seperti Facebook atau platform lain tidak hanya untuk melihat atau sekadar share, tapi bagaimana bias dimanfaatkan sebagai media penjualan dan promosi,” urai dia.

Kendala lain, lanjut Ridho, adalah manajemen keuangan. Agar bisnis UMKM dapat bertahan dan berkembang, diperlukan pengetahuan mengenai manajamen finansial agar mampu mengatur modal untuk produksi hingga diperoleh keuntungan.

Permasalahan lain adalah masih sulitnya akses permodalan bagi para UMKM. Untuk itu, kata Ridho, program pelatihan UMKM Relawan Bolone Mase nantinya juga berkolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta sehingga dapat menjembatani akses permodalan yang dibutuhkan.

“Dari Relawan Bolone Mase ini pastinya punya program teknis yang lebih memajukan UMKM dengan berkolaborasi bersama Pemerintah dan swasta. Ke depan ada program pendampingan mentoring agar bias expo baik nasional atau internasional,” papar dia.

Koordinator Relawan Bolone Mase Tegal Raya, Dewi Ulfiyah, menuturkan pihaknnya menangkap aspirasi masyarakat yang resah akan standarisasi syarat agar produknya dapat bersaing di pasaran.

Sehingga pelatihan UMKM disambut positif untuk meningkatkan pengetahuan bisnis baik dari sisi produksi maupun strategi pemasaran di bidang digital.

Hal itu, Dewi menjelaskan, telah tergambar pada UMKM Kota Solo yang kini semakin maju di bawah kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka yang berpihak pada ekonomi kerakyatan.

“Melihat kesuksesan mas Gibran yang mampu dalam menginisiasi misi kreatif UMKM Solo ke Paris yang menjadikan Kota Solo menjadi cretive hub yang diakui dunia, melihat hal itu dengan spirit yang dibawa Mas Gibran bisa menebarkan ke seluruh negeri,” tutur Dewi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya