Solopos.com, SOLO — Sejumlah siswa terlambat datang ke sekolah lantaran terjebak kemacetan parah imbas penutupan Simpang Tujuh Joglo. Para siswa diminta melakukan manajemen waktu dan rute jalan alternatif saat pagi hari.
Kondisi lalu lintas di jalan alternatif penutupan Simpang Joglo macet parah pada Senin (17/7/2023). Kondisi ini terjadi seiring hari pertama masuk sekolah bagi kalangan pelajar. Kemacetan parah terjadi pada pukul 06.30 WIB-07.30 WIB.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Kala itu, kendaraan bermotor di jalan alternatif meningkat tajam. Saking tingginya, kendaraan bermotor tak bisa bergerak di ruas jalan yang menyempit, seperti jembatan dan Viaduk Gilingan.
Kemacetan terjadi di sepanjang Jalan Letjen Sutoyo-Kreteg Bang-simpang empat Ngemplak. Ada beberapa sekolah yang terletak di Jalan Letjen Sutoyo, seperti SMAN 5 Solo. Imbasnya, tak sedikit siswa yang terlambat tiba di sekolah saat hari pertama masuk sekolah.
“Tadi semestinya upacara bendera dimulai sekitar pukul 07.05 WIB. Namun baru bisa dilaksanakan pada pukul 07.10 WIB. Karena banyak siswa yang terlambat datang ke sekolah. Mereka terjebak kemacetan lalu lintas,” kata Kepala SMAN 5 Solo, Harmani, kepada Solopos.com, Senin.
Harmani mengatakan kondisi arus lalu lintas di depan SMAN 5 Solo macet parah pada Senin pagi. Banyak para siswa yang diantar orangtua/wali terjebak kemacetan saat menuju ke sekolah.
Mereka baru tiba di halaman sekolah selepas pukul 07.00 WIB. Sehingga, terlambat saat mengikuti upacara bendera di sekolah.
“Sebenarnya, kami sudah menginformasikan di WhatsApp Group (WAG) agar para siswa berangkat lebih awal. Lebih pagi. Agar tidak terjebak kemacetan di jalan karena simpang Joglo ditutup,” ujar dia.
Harmani berharap hal itu menjadi pengalaman para siswa agar tidak terjebak kemacetan lalu lintas pada kemudian hari. Terutama bagi para siswa yang rumahnya jauh dari sekolah.