SOLOPOS.COM - Ilustrasi utang (Okezone.com)
Solopos.com, WONOGIRI—Satu per satu warga di Kabupaten Wonogiri yang mendapat kekerasan baik berupa fisik maupun intimidasi oleh karyawan bank plecit mulai buka suara. Kali ini ancaman itu diceritakan oleh salah satu warga di Kecamatan Jatipurno.
SS, 30, inisial nama nasabah bank plecit, mengaku ketakutan sampai tak doyan makan seharian, hanya untuk mencari uang pelunasan pembayaran angsuran. Sama seperti korban-korban lain, seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, pinjaman SS senilai Rp1 juta.
“Hanya menerima bersih senilai Rp885.000, tenggat waktu pembayaran angsurannya seminggu sekali, tiap Jumat, pukul 10.00 WIB,” ucap SS ketika dihubungi Solopos.com, Selasa (8/2/2022).
Baca Juga: Kisah Nasabah Bank Plecit, Pinjam Rp1 Juta Terima Rp885.000
SS yang memiliki pekerjaan di salah satu perusahaan menerangkan, sebenarnya pengajuan pinjaman itu bukan berasal darinya, melainkan Endang, warga Jatisrono, yang sebelumnya juga memiliki pinjaman dan sempat dianiaya.
“Kejadiannya sekitar tiga minggu yang lalu,” kata SS menceritakan kronologinya. Ia didatangi karyawan bank plecit ke rumahnya di Jatipurno. Alasannya, hari itu ia belum membayar cicilan pinjaman senilai Rp130.000.
“Kalau enggak dilunasi, saya mau pecat kamu dari pekerjaanmu dan mau menghajar suamimu,” kata SS menirukan ucapan karyawan bank plecit yang mendatangi rumahnya.
Baca Juga: Telat Bayar 4 Jam, Nasabah Bank Plecit di Wonogiri Ditodong Pistol
Waktu itu SS mengakui ia masih belum bisa membayar angsuran. Karenanya, ia disuruh mendatangi rumah di Kecamatan Sidoharjo. Belakangan diketahui rumah tersebut yang menjadi tempat penganiayaan tiga warga Wonogiri seperti dalam pemberitaan Solopos.com sebelumnya.