Soloraya
Jumat, 11 Juni 2010 - 21:41 WIB

Terkendala cuaca, produksi minyak atsiri terhenti

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Kondisi cuaca yang hingga kini cenderung tidak menentu, membuat para petani nilam di wilayah Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, urung memproduksi minyak atsiri.

Setidaknya, sudah tiga bulan terakhir ini produksi minyak atsiri di wilayah itu terhenti total.  “Pada musim hujan lalu, produksi minyak atsiri terhenti total, sekitar dua hingga tiga bulan lamanya. Dan sampai saat ini kami masih belum bisa memulai lagi membuat minyak atsiri karena meskipun seharusnya saat ini sudah masuk musim kemarau, dalam beberapa waktu terakhir ini masih sering turun hujan,” ungkap Ketua Kelompok Inti Wangi Nusantara, Suyadi.

Advertisement

Kelompok Inti Wangi Nusantara merupakan kelompok usaha petani penghasil minyak atsiri di Desa Jelok. Suyadi menjelaskan terhentinya produksi minyak atsiri dari bahan nilam tersebut karena saat musim hujan, petani cenderung tidak menanam tanaman nilam.

“Kalau pun ada nilam yang ditanam dan dipanen untuk membuat minyak atsiri, minyak yang dihasilkan dari tanaman nilam tersebut biasanya lebih sedikit. Sehingga untuk mulai produksi lagi, kami menunggu sampai musim kemarau benar-benar tiba,” kata Suyadi.

Lebih lanjut Suyadi mengatakan selain tanaman nilam, bahan baku utama untuk membuat minyak atsiri, banyak sekali jenisnya, antara lain kenanga, akar wangi dan sereh. Dari sejumlah minyak atsiri, lebih dari 50 persen di antaranya dipenuhi oleh minyak nilam.

Advertisement

Di sisi lain, Kepala Desa (Kades) Jelok, Widodo Waluyo mengatakan meskipun telah menjadi potensi di Desa Jelok, hingga kini kalangan petani nilam dan penghasil minyak atsiri di wilayah itu masih kesulitan memperoleh bahan baku.

sry

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Minyak Atsiri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif