Soloraya
Kamis, 29 Desember 2022 - 19:17 WIB

Terkuak! Tol Lingkar Luar Solo Ternyata akan Gilas Sawah Seluas 30 Ha di Klaten

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lahan pertanian di wilayah Desa Sekaran, Kecamatan Wonosari menjadi salah satu kawasan pertanian subur di Klaten. Foto diambil Selasa (27/12/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Rencana pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta bakal melewati kawasan yang selama ini menjadi sentra padi di Klaten. Sejumlah pihak keberatan jika sawah di Klaten kembali tergerus proyek pembangunan jalan tol tersebut apalagi di daerah sentra padi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, rencana awal pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta itu bakal melintasi tiga kabupaten, salah satunya Klaten.

Advertisement

Wilayah Klaten yang diproyeksikan dilintasi jalan tersebut tersebar di delapan desa yang berada di Kecamatan Polanharjo, Delanggu, dan Wonosari. Saat ini, rencana pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan itu baru tahapan studi kelayakan atau feasibility study (FS).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, membenarkan ketiga kecamatan yang akan dilintasi merupakan daerah dengan dominasi hasil pertanian padi.

Advertisement

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, membenarkan ketiga kecamatan yang akan dilintasi merupakan daerah dengan dominasi hasil pertanian padi.

“Wilayah utara seperti di Delanggu, Wonosari, Polanharjo, Juwiring, dan Karanganom itu merupakan daerah yang dominan produksi padi. Sumber air di sana cukup melimpah. Rata-rata pola tanam atau indeks pertanaman (IP) itu di atas dua [rata-rata dalam setahun lebih dari dua kali tanam padi]. Otomatis di sana mayoritas untuk pertanian padi,” kata Widiyanti saat dihubungi Solopos.com, Kamis (29/12/2022).

Baca Juga: Tol Lingkar Luar Solo Disebut Tak Bisa Atasi Macet dalam Kota, Hanya Mengurangi

Advertisement

Rata-rata per tahun, ada tiga kali musim tanam. Artinya, total luas tanam di sawah terdampak mencapai 90 ha. Dengan luasan itu, potensi hasil panen selama setahun bisa mencapai 450 ton gabah kering panen.

“Padahal, jalan tol itu selain sawah ada perumahan yang ikut terkena dari kegiatan tol. Ketika ada rumah yang terkena, otomatis mencari lahan pengganti dan ujung-ujungnya lokasi rumah pengganti menggunakan sawah. Bisa jadi, sawah yang akan terkena mencapai 60 ha. Artinya, potensi produksinya mencapai 1.000 ton GKG,” jelas Widiyanti.

Widiyanti berharap rencana pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta yang bakal melintasi wilayah Klaten itu belum final.

Advertisement

Baca Juga: Tol Lingkar Luar Solo akan Lintasi 8 Desa di Klaten, dari Kranggan hingga Duwet

“Kalau melihat dari aspek penyediaan pangan, mudah-mudahan tidak sampai mengurangi sawah,” kata Widiyanti.

Di sisi lain, pada proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja luas sawah di Klaten berkurang. Total sawah yang terdampak pembangunan tol seluas 375 ha.

Advertisement

Sebelumnya, konsultan perencana studi kelayakan dan desain awal jalan tol lingkar timur-seatan Kota Surakarta menggelar rapat dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), Selasa (27/12/2022) siang. Rapat itu untuk mendapatkan informasi ihwal rencana pengembangan jalan lingkar tersebut.

Tim konsultan melakukan survei di tiga kabupaten meliputi Sukoharjo, Karanganyar, dan Klaten. Soal kepastian pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan itu, tim konsultan menegaskan saat ini masih dalam tahap studi kelayakan dan kepastian daerah yang dilintasi jalan tol itu masih menunggu hasil kajian.

Baca Juga: Banyak Sawah Terdampak, Bupati Klaten Tak Setuju Rencana Tol Lingkar Luar Solo

Pada peta awal, panjang jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta yang melintasi Klaten sekitar 7,5 km di delapan desa yang tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Polanharjo (Desa Kranggan), Delanggu (Desa Kepanjen, Segaran, dan Gatak), dan Wonosari (Desa Boto, Sekaran, Bentangan, dan Duwet).

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, keberatan dengan rencana pengembangan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta melintasi Kabupaten Bersinar.

“Itu baru wacana kan? Semoga tidak lah. Karena yang ini [pembangunan jalan tol Solo-Jogja] sudah cukup memakan lahan pertanian. Kalau harapan saya itu baru sebuah wacana saja dan semoga tidak akan dilaksanakan,” kata Mulyani.

Salah satu alasan Mulyani tak setuju yakni sudah banyak sawah di Klaten yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Pada pembangunan jalan tol Solo-Jogja, Klaten menjadi daerah yang paling panjang dan luas dilintasi jalan tol.

Baca Juga: Belum Jelas Kapan Dibangun, Ini Daerah yang akan Dilewati Tol Lingkar Luar Solo

“Penggunaan tol Sol-Jogja itu lahan paling panjang di Klaten dan itu banyak sekali sawah lestari. Di mana sawah lestari untuk penghidupan kita dan anak cucu kita,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif