SOLOPOS.COM - Sekretaris DPD Partai Golkar Jateng Juliyatmono menyatakan ada tiga nama mengerucut jadi cawapres, yakni Mahfud Md, Khofifah Indar Parawansa, dan Gibran Rakabuming Raka. (Dok)

Solopos.com, SOLO—Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Tengah (Jateng) yang juga Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyebut bursa Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Pemilu 2024 mengerucut kepada tiga nama. Mereka paling potensial dari sosok lain.

Mereka yaitu Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansah; Menkopolhukam, Mahfud Md, dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Tiga orang itu berpotensi menjadi Cawapres dari Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kan sekarang namanya mengerucut ke tiga ini, Khofifah, Gibran dan Mahfud MD. Yang dominan muncul kan tiga nama ini,” tutur dia, saat diwawancara wartawan di sela-sela Rakor dan Workshop di The Sunan Hotel Solo, Selasa (10/10/2023).

Yuli, panggilan akrabnya, menjelaskan Khofifah dan Mahfud Md potensial menjadi Cawapres karena mempunyai latar belakang atau dekat Nahdlatul Ulama (NU). Warga Nahdliyin sedang jadi rebutan karena mempunyai anggota sangat banyak.

“Karena masing-masing pihak sekarang sedang berebut di Nahdlatul Ulama. Ini nanti semua wakilnya punya background NU. Wilayah Jatim menjadi krusial, sangat menentukan, karena warga NU nya cukup besar, sangat banyak,” urai dia.

Ditanya alasan Gibran menjadi salah satu figur paling potensial sebagai Cawapres 2024, menurut Yuli, tidak lepas dari sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hingga mendekati akhir masa jabatan sebagai Presiden, Jokowi masih sangat populer.

“Ya pertama karena Presidennya sekarang kan Pak Jokowi, yang relatif sangat populer. Kepercayaan masyarakat cukup tinggi, sehingga gesture beliau selalu diikuti. Kemana arah dukungan secara gesture dari Pak Jokowi, diikuti,” kata dia.

Dengan status dan posisinya sekarng, menurut Yuli, Jokowi tidak mungkin menyampaikan secara verbal arah dukungannya di Pemilu 2024. Namun bila saatnya tiba, bisa saja Jokowi menyampaikan rekomendasi atau arah dukungannya itu.

Terlebih bila Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memutuskan usia minimal Cawapres. “sangat mungkin, potensial, karena elektoralnya ini. Semua kan ingin menang, sehingga dalam membidik cawapres harus cermat dan hati-hati,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya