SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Sub Terminal Agribisnis (STA) yang berlokasi di Desa Karangpandan, Karanganyar mangkrak lantaran tidak didukung oleh banyak pihak, terutama para petani sayur.

Kondisi STA yang dibangun sekitar 2004 itu tak terurus. Pintu masuk ke STA itu tidak terkunci sehingga siapa pun bisa masuk ke lokasi tersebut. Beberapa kaca jendela pecah. Rumput liar tumbuh menjulang di sekitar gedung STA.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut kesaksian salah seorang warga yang setiap hari bekerja dekat dengan STA, jika malam hari STA itu sering digunakan beberapa orang untuk lokasi minum minuman keras. “Pintu toilet juga sudah dicuri orang,” kata warga yang menolak disebutkan namanya, Minggu (28/2).

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Karanganyar, Siti Maesyaroch mengatakan, STA sebetulnya memang digunakan sebagai pusat perdagangan beberapa produk pertanian dari berbagai kelompok tani, terutama sayur-mayur. Dia mengakui bahwa STA di Karangpandan itu kurang dioptimalkan sebagaimana mestinya. “Penataannya kurang pas,” tegas Siti.

Jika memang ada investor yang tertarik untuk mengelola STA itu, kata Siti, maka pihaknya akan membuka kerja sama. “Tapi sampai saat ini belum ada pihak ketiga yang tertarik,” ujarnya. Hanya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM yang saat ini berminat untuk memanfaatkan STA di Karangpandan itu untuk memasarkan produk khas dari Bumi Intanpari.

m87

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya