Soloraya
Rabu, 20 Juni 2018 - 01:00 WIB

Terminal Bayangan Pilangsari Sragen Tetap Eksis Meski Dilarang

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Andimuhtarom  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN&nbsp;</strong>– Terminal bayangan di pinggir jalan Sragen-Ngawi, tepatnya di timur Perempatan Pilangsari, Ngrampal, Sragen, tetap beroperasi kendati tim gabungan telah meminta agar aktivitas menaikkan dan menurunkan penumpang angkutan dilakukan di <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180608/491/921316/hari-pertama-gerbang-tol-pungkruk-sragen-dilewati-120-kendaraan-per-jam">area Terminal Pilangsari.</a></p><p>Pantauan <em>Solopos.com</em>, Minggu (17/6/2018) siang, puluhan penumpang mencegat bus jurusan luar kota di area itu. Selama <em>Solopos.com</em> memantau area tersebut kurang lebih 30 menit, gelombang penumpang yang menanti bus dari arah timur, tidak putus. Artinya, terminal bayangan sangat diminati.</p><p>Selain tempatnya teduh karena ada pohon besar yang menaungi, tersedia beberapa kursi panjang dari kayu di lokasi itu. Sumber <em>Solopos.com</em> di Terminal Pilangsari mengatakan terminal bayangan cukup diminati karena tidak jauh dari situ ada tempat penitipan sepeda motor.</p><p>Kondisi berbeda terjadi di Terminal Pilangsari yang belum tersedia tempat penitipan sepeda motor.</p><p>Koordinator Terminal Pilangsari, <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180504/491/914288/salut-gadis-sragen-ini-bakal-tanding-di-mma-one-pride-tv-one">Sragen</a>, Gimanto, saat dimintai keterangan <em>Solopos.com</em> via WhatsApp (WA), mengatakan di terminal bayangan sebenarnya sudah dipasangi rambu-rambu imbauan. Imbauan dimaksud yakni agar bus tidak menurunkan dan menaikkan penumpang di lokasi tersebut.</p><p>"Kami juga sudah melakukan sosialisasi kepada pengemudi angkutan umum yang sering <em>ngetem</em> di situ agar tidak menurunkan dan menaikkan penumpang di situ," tutur dia.</p><p>Disinggung ihwal masih beroperasinya terminal bayangan Pilangsari, Gimanto tak memungkiri. Menurut dia hal itu kembali kepada perilaku penumpang dan operator kendaraan.</p><p>"Kami sudah lakukan tugas dan fungsi. Perkara masih ada, ya kembali ke masing-masing," imbuh dia.</p><p>Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen, Muhari, saat dihubungi via ponsel, Senin, menyatakan seharusnya bus tidak boleh menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal bayangan. Setiap bus yang melintas di jalur itu diharuskan masuk ke terminal.</p><p>"Mestinya bus masuk terminal. Kan sudah ada rambu larangan bus setop di situ. Seharusnya tidak boleh menaikkan penumpang di situ. Seharusnya bus-bus itu diarahkan masuk terminal dulu, baru menaikkan penumpang. Jadi itu <em>nyuri-nyuri</em> [kesempatan] mas," terang dia.</p><p>Menurut Muhari pernah digelar operasi di lokasi tersebut belum lama ini. Imbauan agar angkutan tak <em>ngetem</em> atau menaikkan penumpang di timur Perempatan Pilangsari juga dilakukan. Tindakan lebih jauh tak bisa diambil karena bus AKAP kewenangan Pemprov Jateng.</p><p>"Bus AKAP kan jadi kewenangan Pemprov. Kalau dari kami sudah berikan imbauan," imbuh dia.</p><p>Dia tidak masalah melihat banyaknya penumpang yang mencegat bus AKAP di jalur Sragen-Sambungmacan. Sebab jalan itu menjadi jalur bus-bus AKAP. Berbeda bila bus AKAP menaikkan penumpang di jalur Sragen kota hingga Masaran.</p><p>"Kalau dari arah timur itu menjadi kewenangan bus AKAP. Tak ada bus Sragen-Solo yang lewat situ. Jadi tak masalah bus AKAP menaikkan penumpang di jalur timur," tambah dia.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif