Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Gerbang utara Terminal Bus Jonggrangan, Klaten ini setiap harinya dimanfaatkan warga sekitar sebagai jalan pintas untuk mencapai jalan raya Solo-Jogja dan pintu akses pedagang. Terkait proyek pembongkaran terminal, warga setempat meminta pintu itu tidak ditutup. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)
Gerbang utara Terminal Bus Jonggrangan, Klaten ini setiap harinya dimanfaatkan warga sekitar sebagai jalan pintas untuk mencapai jalan raya Solo-Jogja dan pintu akses pedagang. Terkait proyek pembongkaran terminal, warga setempat meminta pintu itu tidak ditutup. (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)
“Kalau jalan itu ditutup warga harus ngalang [berkeliling] jika akan ke jalan raya. Selain itu para pedagang buah di sisi barat area terminal juga kesulitan memasarkan dagangannnya,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya ketika ditemui, Kamis (6/9/2012).
Sementara itu Kepala Desa Jonggrangan, Sunarno mengakui pihaknya mendapat keluhan dari warga terkait wacana penutupan akses jalan itu. Oleh sebab itu pihaknya meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Klaten untuk dibuatkan jalan tembus masuk ke area Terminal Jonggrangan.
Sebenarnya, papar dia, permintaan warga ini sudah lama, yakni sejak sebelum dimulainya proyek pembangunan Majid Agung di lokasi Terminal Jonggrangan. Karena itu pihaknya juga sudah menyampaikan permintaan warga itu, ke DPU Klaten. Namun hingga kini dibnilai belum ada jawaban seperti yang diinginkan. “Kami sudah mengajukan ke DPU. Namun kapan musyawarah antara kami dengan seluruh pihak terkait belum ada kepastian. Katanya pihak DPU masih menunggu keputusan dari Pak Bupati,” kata Sunarno.
