SOLOPOS.COM - Kondisi ruang keberangkatan baru Terminal Tirtonadi Solo. (JIBI/Solopos/dok)
Terminal Tirtonadi Solo hingga kini masih dibangun. Kemarin, Menhub mengunjungi terminal yang terletak di Banjarsari Solo itu.
Solopos.com, SOLO — Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, menargetkan pembangunan Terminal Tirtonadi rampung tahun ini. Pemerintah pusat siap menggelontor dana Rp61 miliar untuk finalisasi proyek yang dikerjakan sejak 2009 tersebut.
Hal itu disampaikan Menteri di sela kunjungannya ke Terminal Tirtonadi, Rabu (11/3/2014). “Saya lihat APBN kan sudah ada Rp61 miliar. Ya harus diselesaikan,” ujarnya saat ditemui wartawan.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, dana Rp61 miliar digunakan untuk pengembangan terminal sisi timur. Saat ini duit pusat sudah cair Rp30 miliar untuk pembangunan tahap awal.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, dana Rp61 miliar digunakan untuk pengembangan terminal sisi timur. Saat ini duit pusat sudah cair Rp30 miliar untuk pembangunan tahap awal.
Selanjutnya kekurangan dana sebesar Rp31 miliar akan dipasang di APBN Perubahan. Jonan menegaskan pemerintah berkomitmen menyelesaikan proyek terminal sesegera mungkin, termasuk pembangunan jembatan integrasi terminal-Stasiun Balapan.
“Sesuai arahan Presiden (Joko Widodo), pembangunan terminal menjadi salah satu prioritas Kemenhub untuk diselesaikan 2015,” ucapnya.
Menteri juga berharap pembangunan berkelanjutan tersebut dapat meningkatkan kenyamanan pengguna jasa bus. “Saya senang sekali terminal bisa pakai AC, seperti bandara. Di Surabaya, terminal penumpang untuk angkutan kapal saja seperti airport,” tuturnya.
Terminal Pakai AC
Kepala UPTD Terminal Tirtonadi, Eko Agus Sutanto, mengatakan hingga akhir 2014 pembangunan terminal sudah menyedot dana sekitar Rp100 miliar. Rinciannya dana APBN sebesar Rp80 miliar dan APBD sebesar Rp20 miliar.
Jika dikalkulasi dengan kebutuhan pembangunan tahun ini, total proyek Terminal Tirtonadi mencapai Rp161 miliar. “Proyek sisi timur tahap awal tahun ini ditarget rampung H-14 sebelum Lebaran. Sisanya akan dilanjutkan setelah dana APBN Perubahan cair,” terangnya.
Eko mengatakan bangunan sisi timur berfungsi sama dengan bangunan sisi barat yakni untuk layanan pemberangkatan penumpang. Dia menambahkan pembangunan sarana pendukung seperti pertokoan bakal dimulai tahun 2016 dengan nilai investasi sekitar Rp47 miliar. “Kami berupaya menggaet investor.”
Sementara itu, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengaku masih menunggu izin dari Kemenhub untuk merealisasi pembangunan pertokoan di lantai dua terminal. Pertokoan itu rencananya dikonsep menyerupai Pasar Klewer dengan komoditas utama batik. “Masih perlu izin Menhub untuk dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Sebelumnya kami akan meminta permit dewan,” tandasnya.