Soloraya
Kamis, 21 Januari 2016 - 16:53 WIB

TERMINAL TIRTONADI SOLO : Sky Brigde Tirtonadi-Balapan Dikerjakan April Mendatang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pintu masuk sisi utara di Terminal Tirtonadi, Solo, Senin (29/6/2015). Penggunaan cat warna merah muda pada dinding terminal merupakan salah satu strategi visual untuk memberikan kesan lembut terminal saat menyambut penumpang arus mudik Lebaran 2015. (JIBI/Solopos/Ivanovich Aldino)

Terminal tirtonadi Solo, jembatan penghubung Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan akan digarap pada April mendatang.

Solopos.com, SOLO–Setelah tertunda, proyek pembangunan jalur integrasi antarmoda penghubung (sky brigde) Terminal Tirtonadi dan Stasiun Balapan akhirnya siap dikerjakan pada tahun ini. Proyek menelan anggaran Rp22 miliar rencananya mulai dikerjakan April mendatang.

Advertisement

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo Yosca Herman Soedrajat mengatakan mestinya pelaksanaan pembangunan sky brigde Tirtonadi dan Balapan dilaksanakan tahun lalu. Namun belum bisa dikerjakan karena masih ada sejumlah permasalahan nonteknis yang belum selesai. “Masalah nonteknisnya sangat tinggi, sehingga harus beberapa kali revisi DED [detail engineering design],” kata Herman, sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Kamis (21/1/2016).

Belum lagi, Herman mengatakan perlunya koordinasi dengan instansi terkait, seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), PT PLN, Telkom dan lain sebagainya. Koordinasi itu memerlukan waktu yang mempengaruhi pekerjaan Sky Brigde. Herman mengatakan proses lelang akan dilakukan langsung oleh Pemerintah Pusat pada Maret nanti. “Jadi April proyek bisa dikerjakan dengan waktu enam bulan ke depan,” katanya.

Sesuai rencana, Herman mengatakan pembangunan sky brigde menelan anggaran Rp22 miliar. Proyek itu akan membangun jembatan sebagai jalur penghubung terminal dan stasiun dengan panjang 460 meter. Sedangkan lebar jalan bervariasi mengikuti jalan di bawahnya, yakni tiga meter hingga enam meter. Herman terus menyosialisasikan pembangunan jalur integrasi antarmoda ke masyarakat sekitar. Dalam sosialisasi itu disampaikan pembangunan jalan layang bukan sekadar proyek infrastruktur. Melainkan, penyediaan fasilitas perhubungan kepada masyarakat, sehingga Pemkot berharap warga tidak perlu memikirkan berapa kompensasi yang akan diterima atas dibangunnya jalur itu.

Advertisement

“Nanti ketika intergrasi ini beroperasi, kami akan siapkan moda transportasi sebagai feeder untuk melayani penumpang dari Terminal Tirtonadi menuju Stasiun Balapan maupun sebaliknya,” katanya.

Herman mengatakan integrasi Terminal Tirtonadi dengan Stasiun Balapan akan menjadi proyek percontohan nasional. Konsep pengembangan Terminal Tirtonadi mengadopsi sejumlah negara maju yang nantinya bakal terintegrasi dengan pusat bisnis dan perhotelan. “Saat ini juga tengah disusun master plan Stasiun Balapan yang akan terintegrasi dengan Bandara Adisumarmo,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif