SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Keberadaan ternak-ternak di lokasi pengungsian yang tersebar di Kabupaten Klaten mulai stres lantaran menempati lokasi yang kurang memadai.

Akademisi Fakultas Kedoketeran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr drh Widagdo Sri Nugroho MP saat ditemui Espos, Senin (8/11), mengatakan gejala stres pada hewan itu dapat dilihat dari menurunnya nafsu makan selama menempati pengungsian.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tidak hanya itu, hawan yang stres cenderung lebih angresif saat didekati manusia.

“Mereka stres karena menempati lokasi pengungsian yang kurang layak. Pasalnya, tidak semua hewan terlindungi dari panasnya matahari dan air hujan,” tukas Widagdo saat ditemui di lokasi pengungsian hewan di kompleks Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Klaten.

Lebih lanjut, Widagdo mengimbau, kepada para pemilik ternak bisa mendirikan tenda di lokasi pengungsian ternak untuk melindungi hewan dari panas dan hujan.
Sama seperti manusia, sambung Widagdo, kondisi stres pada ternak bisa mempengaruhi kesehatan. Menurutnya, ternak yang stres akan lebih rentan terhadap serangan penyakit.

Untuk itu, kata Widagdo, UGM bermaksud memberikan multivitamin kepada ternak-ternak di pengungsian guna menanggulangi serangan penyakit. Namun demikian, diakuinya, pemberian multivitamin itu belum didukung dengan ketersediaan makanan yang memadai.

“Problem utama adalah pakan dan minum ternak. Masih ada sejumlah ternak yang kebutuhan pakannya belum terpenuhi,” tandas Widagdo.

mkd

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya