SOLOPOS.COM - Ilustrasi Garis Polisi (JIBI/Dok)

Teror Klaten melanda rumah warga Bandungan, Jatinom, Klaten, oleh orang misterius.

Solopos.com, KLATEN — Dua unit rumah milik warga Bandungan, Jatinom, Klaten, dilempari batu orang misterius, Rabu (20/5/2015) dini hari. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun situasi di Bandungan dinilai masih mencekam dan warga setempat masih dilanda keresahan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Hingga saat ini, motif aksi teror di rumah warga tersebut masih diselidiki aparat Polres Klaten. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, aksi teror orang tak dikenal di Bandungan dlakukan dengan cara melempari batu ke rumah milik Damar Sutopo, 52, warga RT 001/RW 001, pukul 01.00 WIB.

Akibatnya, empat kaca jendela bagian depan rumah rusak. Saat kejadian, terdapat empat orang di dalam rumah, yakni Damar, Warsiah, Catur, dan Andra Darmawan Sutopo. “Saat kejadian, saya dan penghuni rumah semuanya sedang tidur. Jadi, tidak tahu siapa yang melempari itu,” kata Damar, saat ditemui Solopos.com, di Mapolres Klaten, seusai kejadian.

Selang setengah jam kemudian, giliran rumah Ketua RT 016/RW 006, Sardi Rosidin, yang dilempari batu oleh orang tak dikenal. Akibat aksi tersebut, dua kaca jendela di bagian depan mengalami pecah. Saat kejadian, di rumah Sardi dihuni Sardi, Nining Rahayu, Vina, dan Sunarti.

Dari dua tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan sedikitnya enam bongkahan batu rata-rata berdiameter 10 cm-15 cm. “Fokus pelemparan sepertinya sengaja diarahkan di bagian depan rumah saya,” kata Sardi.

Setelah mendengar aksi teror yang melanda di dua rumah warga tersebut, beberapa warga langsung berpatroli mengelilingi desa. Sayangnya, warga kehilangan jejak dari pelaku misterius tersebut.

“Jarak antara rumah Pak Sardi dan Pak Damar itu sekitar 1 kilometer. Sebenarnya, ada warga yang sempat mengejar pelaku yang beraksi di rumah Pak Damar [Ngadiyono dengan mengendarai Yamaha Mio], tapi pengejaran itu tak menghasilkan apa-apa,” kata warga Bandungan yang juga menjadi anggota Koalisi Rakyat Bandungan (Karaban), Prasetyo.

Prasetyo menduga aksi pelemparan tersebut tidak terlepas dari latar belakang Damar yang menjadi pelapor dugaan penyimpangan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Bandungan. Dirinya berharap, aparat Polres Klaten dapat mengusut kasus tersebut.

“Sekitar 10 hari sebelum kejadian itu, saya sendiri juga pernah memperoleh teror. Waktu itu, ada orang asing yang mondar-mandir di kandang sapi saya. Saya curiga, dia mau ngendrem [meracuni] sapi saya di kandang. Hal itu yang sudah dirasakan Pak Sekretaris Desa (Sekdes), Suwindi. Di mana, sapinya mati karena di-endrem orang,” katanya.

Sekdes Bandungan, Suwindi, mengakui aksi teror yang muncul beberapa hari terakhir menyebabkan warga setempat resah. Ke depan, dirinya mengajak warga untuk meningkatkan ronda malam. “Situasinya saat ini memang kurang kondusif. Warga memang resah,” katanya.

Wakapolres Klaten, Kompol Hendri Yulianto, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, mengatakan, dirinya telah memerintahkan jajarannya untuk terus memantau kondisi Bandungan. Di sisi lan, dirinya juga sudah memerintahkan anggotanya untuk menelusuri pelempar batu di Bandungan.

“Sudah saya perintahkan kepada anggota agar menyelidki kasus itu dengan berkoordinasi dengan Polsek Jatinom. Untuk pengamanan harian, akan di-handle aparat Polsek Jatinom [saat ini aparat polisi sudah melakukan olah TKP dan menyita bongkahan batu yang dilemparkan orang tak dikenal di Bandungan],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya