SOLOPOS.COM - PENCARIAN KORBAN---Sejumlah warga berdiri di tepi Bengawan Solo memperhatikan aliran sungai yang tenang itu, Jumat (10/2). Beberapa dari mereka mencari ke tengah sungai sembari menyelam. Beberapa kali menyelam belum membuahkan hasil.(Espos/Tri Rahayu)

PENCARIAN KORBAN---Sejumlah warga berdiri di tepi Bengawan Solo memperhatikan aliran sungai yang tenang itu, Jumat (10/2). Beberapa dari mereka mencari ke tengah sungai sembari menyelam. Beberapa kali menyelam belum membuahkan hasil.(Espos/Tri Rahayu)

SRAGEN--Seorang bocah asal Dukuh Ngamban, RT 008/RW 003, Desa Gawan, Tanon, Sragen, Yazied Al-Fitra Legawa, 8, tenggelam di Sungai Bengawan Solo, tepatnya di sebelah selatan Jembatan Gawan, Jumat (10/2/2012), sekitar pukul 13.00 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bocah yang baru duduk di bangku Kelas II SDN 1 Gawan itu kalap saat mencari ikan jenis daringan bersama empat orang temannya di Bengawan Solo. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat siang di tempat kejadian perkara (TKP), sepulang sekolah korban bersama empat temannya, yakni Temon, 14, Hasyim, 12, Tri Wahyu, 14 dan Febri, 8, mencari ikan dengan cara menjaring dari pinggir sungai. Tiba-tiba tanah yang diinjak korban ambrol ke perairan dan mengakibatkan korban terpeleset jatuh ke sungai dengan kedalaman empat meter.

Sontak empat bocah itu berlari ke perkampungan seraya berteriak minta tolong warga dan mengabarkan bahwa Yazied tenggelam. Warga yang mendengar teriakan bocah itu langsung berlari ke tepi Bengawan Solo. Ada beberapa yang langsung ambyur ke tengah Bengawan untuk mencari tubuh Yazied. Kepala Desa (Kades) Gawan, Sutrisno, yang mendapat kabar kecelakaan itu langsung melapor ke Polsek Tanon. Sejumlah warga juga ada yang segera menghubungi tim SAR Himalawu dan Tagana Sragen.

Kapolsek Tanon, AKP Marsudi, juga turut terjun ke lapangan yang memantau perkembangan kasus anak tenggelam itu.

Sementara, di rumah korban, ayah korban, Triyanto, 31, hanya bisa duduk sembari menenangkan istrinya, Lia, 30, yang syok berat.  Nenek korban pun juga ikut pingsan mendengar nasib cucu kesayangannya. Hingga Jumat petang, tubuh korban belum ditemukan.

(JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya