Soloraya
Selasa, 15 November 2022 - 00:10 WIB

Terperosok ke Septic Tank Sedalam 5 Meter, Warga Jatinom Klaten Meninggal Dunia

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim SAR Klaten bersama Damkar Klaten dan sukarelawan serta warga mengevakuasi jenazah pria asal Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom yang ditemukan meninggal dunia di septic tank rumahnya, Senin (14/11/2022) malam. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Seorang warga Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom ditemukan meninggal dunia di dalam septic tank di belakang rumahnya, Senin (14/11/2022) malam. Diduga, korban terperosok ke dalam septic tank setelah lantai di atasnya ambrol.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, warga yang meninggal dunia itu berinisial SY, 62. Pria itu diketahui tercebur ke dalam septic tank setelah anggota keluarga bersama warga mencari keberadannya, Senin sekitar pukul 18.00 WIB.

Advertisement

Kapolsek Jatinom, Iptu Nahrowi, menjelaskan pria itu diduga terperosok lantaran lantai tempat SY berpijak rapuh. Korban berniat memperbaiki septic tank karena tiga hari sebelumnya berlubang.

“Sekitar pukul 15.00 WIB SY pamit ke belakang, ke dapur. Diketahui itu setelah Magrib sekitar pukul 18.00 WIB oleh saudaranya, kemudian memanggil warga di sekitarnya,” kata Iptu Nahrowi saat ditemui di lokasi kejadian.

Korban terperosok ke septic tank dengan kedalaman sekitar 5 meter. Proses evakuasi dilakukan warga bersama SAR, Satpol PP dan Damkar, serta sukarelawan.

Advertisement

Baca Juga: Warga Basin Klaten Tangkap Basah Pencuri Spesialis Bebek di Dekat Kebun Jagung

Kepala Desa (Kades) Jemawan, Joko Purnomo, juga menjelaskan awalnya keluarga curiga SY tak berjemaah Salat Magrib di masjid.

“Korban memang sehari-hari ke masjid. Lantaran tidak kelihatan, warga bersama keluarga mencari keberadaannya,” kata Joko.

Advertisement

Komandan SAR Klaten, Irwan Santosa, menjelaskan proses evakuasi dimulai sejak pukul 20.14 WIB dan selesai pukul 22.21 WIB.

Baca Juga: Peringati Hari Wayang Dunia, 55 Dalang Asal Klaten Pentas Kolaborasi 5 Kali

“Kesulitannya karena posisi korban tertimbun material sehingga sulit diangkat. Kalau menggunakan peralatan menyingkirkan material, kami khawatir akan mengenai tubuh korban. Sehingga kami semprotkan air untuk menyibak timbunan material. Setelah material bisa disingkirkan, korban diangkat dengan teknik vertical rescue,” kata dia.

Setelah dievakuasi, korban selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif