Soloraya
Kamis, 29 Juni 2023 - 13:45 WIB

Terpukau Grebeg Besar Keraton Solo, Turis Prancis Ikut Jalan ke Masjid Agung

R Bony Eko Wicaksono  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berebut gunungan berisi hasil bumi saat tradisi Grebeg Besar di halaman Masjid Agung Solo, Kamis (29/6/2023). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Tradisi Grebeg Besar yang digelar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Kota Solo saat Hari Raya Iduladha, Kamis (29/6/2023), menjadi daya tarik kuat bagi wisatawan mancanegara.

Rombongan turis asing asal Perancis menonton prosesi kirab dua gunungan dari Kori Kamandungan Keraton Solo menuju Masjid Agung. Pantauan Solopos.com, ratusan abdi dalem Keraton Solo berjalan kaki dari Kori Kamandungan menuju Masjid Agung Kertaon Solo sekitar pukul 10.30 WIB.

Advertisement

Mereka membawa dua gunungan, yakni jaler atau laki-laki dan estri atau perempuan. Gunungan setinggi sekitar satu meter itu berisi hasil bumi maupun makanan yang sudah diolah.

Tampak sejumlah turis asing mengabadikan momen tradisi Grebeg Besar di kompleks Keraton Solo itu. Bahkan, mereka rela mendampingi rombongan abdi dalem Keraton Solo di tengah sengatan terik sinar matahari. Para turis asing itu berjalan kaki menuju Masjid Agung Solo.

Dua turis asing ikut menyaksikan acara tradisi Grebeg Besar yang digelar setiap momen Iduladha di Keraton dan Masjid Agung Solo, Kamis (29/6/2023). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

“Rombongan kami berasal dari Prancis. Kami ingin berlibur di Solo. Kebetulan, ada tradisi Grebeg Besar yang digelar Keraton Solo. Ini tradisi budaya yang luar biasa,” kata seorang wisatawan asal Prancis itu, Ana Maria, saat berbincang dengan wartawan, Kamis.

Advertisement

Ana Maria dan turis asing lainnya menunggu prosesi pembacaan doa di halaman Masjid Agung. Selepas pembacaan doa, warga dari empat penjuru mata angin memperebutkan gunungan jaler yang berisi hasil bumi yang dibawa dalam Grebeg Besar Keraton Solo tersebut.

Dalam hitungan detik, gunungan berisi hasil bumi ludes diperebutkan masyarakat. Momen tersebut menjadi magnet bagi rombongan turis asing yang berdiri tepat di halaman masjid. Mereka langsung mengabadikan momen tersebut menggunakan gawai.

“Ini kali pertama menonton kirab Grebeg Besar. Sangat kental tradisi budaya Jawa. Menarik sekali bisa melihat masyarakat berebut gunungan,” timpal turis asing lainnya, Niko Julius.

Advertisement

Sementara, gunungan estri dibawa kembali ke Kori Kamandungan oleh para abdi dalem. Setiba di depan Kori Kamandungan, gunungan itu juga langsung diperebutkan warga yang sudah menunggu sejak pagi hari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif