SOLOPOS.COM - Ilustrasi lokasi korban tertabrak kereta api (Freepik).
Solopos.com,SOLO–Seorang warga Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Sarjono, meninggal dunia setelah tersambar kereta api Kahuripan relasi Jakarta-Surabaya, Minggu (1/10/2023) sekitar pukul 07.30 WIB.
Lokasi tersebut tak jauh dari lokasi kecelakaan kereta yang juga merenggut nyawa warga Kelurahan Pucangsawit pada akhir Agustus.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu, lokasi kejadian di jalur rel antara Stasiun Palur dan Stasiun Jebres. Saat kejadian, Sarjono diduga berjalan kaki di sekitar jalur rel kereta api. Dia tidak mengetahui ada kereta api yang melaju kencang dari barat ke timur.
Manajer Humas KAI Daop VI, Franoto Wibowo membenarkan kejadian tersebut. Menurut Franoto, lokasi kejadian antara Stasiun Palur dan Stasiun Jebres.
Selepas kejadian, mayat korban langsung dievakuasi oleh Unit Pengamanan KAI dan kemudian ditangani oleh Polsek Jebres. “Sekarang sudah ditangani pihak kepolisian. Mewakili PT KAI, kami menyampaikan prihatin dan duka mendalam kepada keluarga di rumah duka,” ujar dia.
Franoto mengimbau agar masyarakat tidak berkegiatan di jalur rel kereta api. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 181 ayat (1) UU 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.
PT KAI bakal terus melakukan imbauan keselamatan baik internal maupun eksternal sebagai upaya preventif dalam menekan angka kecelakaan.
Jalur kereta api antara Stasiun Palur-Stasiun Jebres rawan terjadi kecelakaan yang merenggut korban jiwa. Kali terakhir, seorang warga Kelurahan Pucangsawit, Tukimin, meninggal dunia setelah tersambar KA Logawa relasi Stasiun Jember-Purwokerto, Kamis (24/8/2023).
Jarak permukiman penduduk dengan jalur rel kereta api cukup dekat. Warga kerap menyeberangi jalur rel kereta saat beraktivitas sehari-hari.
“Saya berharap warga lebih berhati-hati saat beraktivitas di sepanjang jalur rel kereta api. Jalur tersebut dikhususkan untuk aktivitas kereta api,” urai dia.