SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SRAGEN — Siswa SMK Muhammadiyah Gondangrejo Karanganyar, Angga Rahmad Widayanto, 17, meninggal karena terserempet kereta api (KA) Brantas, Rabu (17/4/2013), sekitar pukul 16.30 WIB.
Warga Dukuh Tubanrejo, RT 001/006, Desa Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali itu terserempet KA saat melintas di perlintasan KA tanpa palang pintu di Dukuh Dempul, RT 021/003, Ngembatpadas, Gemolong.
Informasi yang dihimpun Solopos.com, korban sedang melaksanakan praktik kerja industri (Prakerin) di bengkel las Wahyudi di sekitar lokasi kejadian. Kebiasaan Angga menitipkan sepeda motor Honda Grand miliknya di warung milik Siti yang berada di seberang perlintasan KA. Sepeda motor akan diambil setelah prakerin selesai.
Kejadian bermula saat korban telah menyelesaikan prakerin dan bermaksud pulang ke Boyolali. Dia hendak mengambil sepeda motor yang dititipkan di warung Siti. Nahas KA Brantas berkecepatan tinggi melintas dan menyambar tubuh korban saat korban hendak menyeberang. Diduga korban lengah hingga tidak menyadari akan ada KA yang melintas.
Menurut salah seorang saksi, warga Dukuh Patran, RT 017, Desa Wates, Kecamatan Simo, Boyolali, Dwi Kurniawan, 23, kepada anggota Polres Sragen mengatakan sudah memperingatkan korban akan ada KA yang melintas. Namun Dwi menjelaskan teriakannya tak digubris korban. Dia tetap saja melenggang hingga akhirnya tubuhnya dihantam KA.
Kasubbag Humas Polres Sragen, AKP Sri Wahyuni, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Susetio Cahyadi, menjelaskan sudah mengantongi nama masinis dan kondektur KA. Masinis KA Brantas adalah Son Sastro dengan kondektur Hendri. “Kami sudah meminta keterangan dari beberapa saksi di sekitar lokasi kejadian. Nama masinis dan kondektur telah kami kantongi. Diduga korban kelelahan, mengantuk atau terburu-buru hingga tidak menyadari ada KA yang melintas. Korban dibawa ke RS Yakssi. Lantas diserahkan ke pihak keluarga.”