Soloraya
Minggu, 13 Maret 2011 - 23:13 WIB

Tersangka trafficking mencoba bunuh diri

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Solopos.com)–RA, 23, warga Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, tersangka kasus eksploitasi anak tergolek lemas di bangsal Mawar rumah sakit umum daerah (RSUD) Karanganyar, Minggu (13/3). RA diduga mencoba bunuh diri setelah meminum shampo dan obat anti nyamuk.

Tak banyak kata terucap dari mulut gadis yang tersangkut kasus tega menjual adik kandungnya sendiri, MA kepada lelaki hidung belang tersebut. Hanya dengan ditemani dua adiknya, RA terlihat sangat lemah di tempat tidur. Setelah sebelumnya RA diduga berusaha mengakhiri hidupnya di dalam tahanan Rutan Polres Karanganyar, Sabtu (12/3) sore dengan meminum shampo dan obat anti nyamuk. Beruntung nyawanya masih tertolong dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Advertisement

Tangan kirinya diinfus, sementara tangan kanannya tetap diborgol yang menyatu dengan tempat tidurnya. Sesekali RA hanya meminta tolong kepada dua adiknya tersebut. Dua petugas dari Polres Karanganyar terus berjaga-jaga di sekitar bangsal pria itu. Ketika Solopos.com mencoba menghampirinya, RA hanya terbaring ditempat tidur.

“Ya sudah baikan. Kemarin sore (Sabtu sore-red) kejadiannya,” ujarnya kepada Solopos.com.

RA mengaku tidak ada tekanan apapun selama menjalani masa tahanan di Mapolres Karanganyar lantaran terkena kasus penjualan adik kandungnya kepada lelaki hidung belang. “Hanya pengin aja. Ya minum itu (shampo dan autan-red),” ujarnya ketika ditanya latar belakang mengapa dirinya meminum shampo dan obat anti nyamuk itu.

Advertisement

Sementara dikonfirmasi mengenai adanya dugaan percobaan bunuh diri, Kapolres Karanganyar AKBP Edi Suroso ditemui di rumah dinasnya tidak membantah maupun mengiyakan adanya kasus dugaan persobaan bunuh diri tersangka RA tersebut. Kapolres mengatakan tersangka mengeluhkan sakit mual-mual dan pusing. Diduga tersangka mengalami depresi atau stres.

“Semuanya tahanan yang mengeluh sakit kami akan tangani dan periksa. Kalau memang tidak bisa ditangani ya  di bawa ke rumah sakit,” jawabnya.

isw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif