Soloraya
Minggu, 5 Desember 2021 - 16:13 WIB

Tersesat di Merbabu, Pendaki WNA Hangatkan Diri dengan Daun Kering

Cahyadi Kurniawan  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Negara Asing (WNA) asal Ukraina yang tersesat di Gunung Merbabu, Mykola (kiri) berbincang dengan sukarelawan di Resort Selo, Minggu (5/12/2021) dini hari. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI – Sebelum ditemukan dalam kondisi selamat di Blok Tulangan di lereng Gunung Merbabu, pendaki warga negara asing (WNA) asal Ukraina mengalami kedinginan. Untuk menghangatkan badannya, dia menyelimuti dirinya dengan daun kering.

Proses evakuasi WNA dari lereng Gunung Merbabu tersebut melibatkan Tim SAR Rajawali dan Masyarakat Peduli Api Taman Nasional Merbabu dengan total 11 orang. Tim ini dibagi menjadi dua kelompok.

Advertisement

Tim SAR menduga WNA bernama Mykola tersesat di Blok Tulangan. Namun, pada rencana awal, rute pencarian hanya berada di kawasan sampai Pal HM 25. Sebab, Blok Tulangan merupakan hutan yang rapat dan berbahaya.

Baca Juga: Tersesat di Gunung Merbabu, WNA Asal Ukraina Ditemukan Selamat

Advertisement

Baca Juga: Tersesat di Gunung Merbabu, WNA Asal Ukraina Ditemukan Selamat

“Tim SAR lalu memutuskan mencari ke Blok Tulangan. Mykola ditemukan dalam kondisi kedinginan. Ia terlihat duduk. Untuk menghangatkan diri, dia menyelimutkan daun kering ke badannya,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Junita Parjanti, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (5/12/2021).

Sebelumnya, seorang WNA asal Ukraina yang tersesat di Gunung Merbabu ditemukan dalam kondisi selamat pada Minggu (5/12/2021) dini hari. Ia awalnya mendaki Gunung Merbabu bersama dua teman senegaranya pada Sabtu (4/12/2021) pagi.

Advertisement

Petugas memeriksa rekaman closed circuit television (CCTV) dan menemukan ketiganya tiba di Resort Selo sekitar pukul 5.45 pagi. Kemudian, 10 menit berikutnya mereka mulai mendaki di jalur pendakian yang sebetulnya masih ditutup ini.

Baca Juga: Kabar Gembira! 2 Jalur Pendakian Gunung Merbabu Kembali Dibuka

“Mendaki lewat Selo tidak sesuai prosedur. Mereka naik sampai puncak Kenteng Songo. Terus turun,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Junita Parjanti, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (5/12/2021).

Advertisement

Junita menjelaskan pada saat perjalanan turun, Dean dan Alex berjalan di depan. Sedangkan, Mykola berjalan di belakang. Sebab, Mykola berusia 60 tahun. Ketiganya turun bersama meski berjalan berjauhan.

Pada saat ketiga melewati Pal HM 25 sampai Pal HM 22, Mykola tertinggal sekitar 200 meter. Saat Dean dan Alex tiba di Pal HM 22, Mykola tak terlihat. Mereka menunggu Mykola hingga 40 menit namun tak juga terlihat.

Baca Juga: 3 Pemanjat Tugu Triangulasi Terungkap, Dilarang Setahun Naik Merbabu

Advertisement

Mykola tampaknya mengatur ponselnya memakai GPS sebagai panduan. Kondisi hujan deras yang terjadi pada saat itu menghambat jalannya.

Pada jalur antara Pal HM 25 sampai Pal HM 22 ini ada sebuah persimpang yang seharusnya terlihat jelas. Jalur yang benar adalah berbelok ke kanan dengan rute agak menurun. Sedangkan, ke kiri merupakan jalur penelitian menuju blok tulangan.

“Saat itu, dia ragu mau ambil ke kanan. Akhirnya pilih jalan arah satunya [ke kiri]. Saking lebatnya hujan, jarak pandang hanya 1 meter. Pandangannya tak jelas akhirnya mengambil jalan yang salah ini terus. Makin ke timur ke arah Ampel. Namanya blok tulangan. Ini hutan Taman Nasional Merbabu paling rapat,” ujar dia.

Baca Juga: Gempa Guncang Salatiga, Diduga Dipicu Sesar Merbabu, Merapi, & Telomoyo

Dean dan Alex tiba di Resort Selo sekitar pukul 17.00. Ia melapor kepada petugas bahwa masih ada satu temannya di atas. Petugas pun mulai menyiapkan tim evakuasi. Namun, hujan deras membuat evakuasi ini tertunda. Tim ini baru berangkat pada pukul 20.00.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif