SOLOPOS.COM - Tim Identifikasi Polres Sragen dan Kapolsek Sumberlawang AKP I Ketut Putra (dua dari kiri) memeriksa jenazah Trijoko, 38, yang meninggal dunia karena tersetrum di rumah duka, Dukuh/Desa Ngandul RT 006, Sumberlawang, Sragen, Jumat (1/12/2017). (Istimewa/AKP I Ketut Putra/Polsek Sumberlawang)

Seorang pria di Sumberlawang, Sragen, meninggal dunia di tepi embung. Diduga dia tersetrum saat menyambung kabel.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang penjaga kandang ayam asal Dukuh/Desa Ngandul RT 006, Sumberlawang, Sragen, Trijoko, 38, ditemukan tak bernyawa di pinggir embung di Dukuh Sumber RT 005, Desa Cepoko, Sumberlawang, Sragen, Jumat (1/12/2017), pukul 09.00 WIB.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pria nahas itu meninggal dunia diduga disebabkan karena tersetrum karena tangan kanannya mengalami luka bakar dan masih menggenggam kabel.
Peristiwa itu bermula saat jaringan listrik di kandang ayam milik Dwi Sanyoto, 41, warga Dukuh/Desa Ngandul RT 007, Sumberlawang, mati karena ada kabel yang putus.

Trijoko berusaha menyambung kabel itu. Sedangkan, jaringan listrik itu diambilkan dari rumah Ketua RT 005 yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi kandang ayam.

“Sebenarnya Pak RT sudah mengingatkan Trijoko. Kalau mau nyambung kabel jaringan listriknya dimatikan dulu. Namun peringatan ketua RT tidak digubris dengan alasan sudah terbiasa menyambung kabel. Nah, saat menyambung kabel itu ternyata tidak memakai sandal padahal tanahnya becek karena habis hujan. Saat menyambung itulah tersetrum,” ujar Kapolsek Sumberlawang AKP I Ketut Putra mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman saat dihubungi Solopos.com, Jumat siang.

Kapolsek menjelaskan semula ketua RT itu tidak tahu kalau Trijoko tersetrum. Justru Ketua RT mencari-carinya. Teman sesama penjaga kandang, Darmin, 35, warga Dukuh Sumber RT 005, Desa Cepoko, juga mencarinya ke kandang tetapi tidak menemukan Trijoko.

Darmin pun memberitahu pemilik kandang dan kemudian mencari di sekitar kandang. Setelah 30 menit mencari, pemilik kandang menemukan Trijoko tergeletak kaku di pinggir embung dengan posisi tangan kanan masih menggegam kabel. Atas kejadian tersebut, Dwi langsung melapor ke Kepala Desa Cepoko Ngadiman. Kemudian Ngadiman melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Sumberlawang.

“Ya, setelah dapat laporan itu, kami datang bersama tim identifikasi Polres Sragen. Di lokasi kejadian masih ditemukan test pen dan tang. Kemudian kabel yang disambung itu juga tidak standar. Hasil pemeriksaan fisik hanya ditemukan luka bakar di tangan kanan sementara bagian tubuh lainnya tidak ada luka. Korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Desa Cepoko Ngadiman mengatakan kasus kematian Trijoko menjadi unik karena saat ditemukan meninggal itu menggunakan kaus dari salah satu calon kepala desa (cakades) Ngandul. “Padahal rumah korban itu berdekatan dengan rumah incumbent. Saya dikabari Pak Kapolsek kalau saat proses pemakamannya jadi lama gara-gara mengenakan kaus cakades,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya