Soloraya
Jumat, 23 Februari 2024 - 08:29 WIB

Tersetrum, Tukang Las di Gemolong Sragen Terpental 1,5 Meter hingga Meninggal

Tri Rahayu  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aparat Polsek Gemolong dan babinsa setempat memeriksa lokasi peristiwa orang tersetrum di Kampung Kwangen, Kelurahan Kwangen, Gemolong, Sragen, Kamis (22/2/2024) sore.. (Istimewa/Polsek Gemolong)

Solopos.com, SRAGEN—Warga Kampung Kwangen, Kelurahan Kwangen, Gemolong, Sragen, digegerkan dengan adanya orang tersetrum pada Kamis (22/2/2024) sore.

Seorang tukang las di kampung tersebut terpental sejauh 1,5 meter saat menancapkan steker mesin bor ke soket beraliran listrik dengan tegangan 450 volt ampere (VA). Peristiwa tersebut terjadi di depan rumah warga saat memperbaiki mesin traktor.

Advertisement

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kapolsek Gemolong AKP Liyan Prasetyo kepada Solopos.com, Jumat (23/2/2024), menyampaikan korban bernama Iwan Sutiono, 40, warga Kampung Kwangen RT 006/RW 002, Kelurahan Kwangen, Gemolong, Sragen.

Dia menjelaskan pekerjaan perbaikan mesin traktor itu atas permintaan Sukidi, 71, seorang petani yang juga tetangga korban.

“Peristiwa itu berawal dari Sukidi membeli kerangka mesin traktor merek Quinx dari Sragen pada pukul 11.00 WIB. Sukidi sampai di rumah pukul 12.00 WIB dan istirahat. Pada pukul 15.00 WIB, Sukidi mendatangi rumah Iwan Sutiono yang jaraknya 200 meter dari rumahnya untuk minta tolong dibuatkan dudukan baut roda traktor. Kebetulan rangka traktor yang baru dibelikan tidak sama dengan rangka traktor lama,” jelasnya.

Advertisement

Dia melanjutkan korban menyanggupi pekerjaan itu. Iwan lalu membuat lubang baut menggunakan alat bor listrik. Korban sempat mengganti mata bor dari yang kecil ke ukuran yang lebih besar.

“Saat korban mencolokkan steker mesin bor ke soket beraliran listrik itu tiba-tiba korban terpental sejauh 1,5 meter dengan kondisi telungkup dan tidak sadarkan diri,” ujar Kapolsek.

Melihat kejadian itu, Sukidi langsung berteriak meminta tolong dan didengar tetangganya. Warga berdatangan untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat. Kejadian itu juga dilaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babinsa.

Advertisement

“Sesampainya di RS Assalam Gemolong, korban langsung diperiksa dokter. Hasil pemeriksaan ternyata jantung tidak berdenyut dan korban dinyatakan meninggal dunia,” kata dia.

Liyan bersama Unit Reskrim, Intel, dan Kasi Trantib Kecamatan Gemolong datang ke RS untuk memastikan kejadian itu. Dia mengatakan selanjutnya polisi berkoordinasi dengan keluarga dan jenazah korban diantar ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman.

“Hasil pemeriksaan dokter baik cek fisik dan rekam jantung, korban mengalami luka di pelipis kiri dan luka benturan di dada tengah, serta tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Meninggalnya korban murni disebabkan tersetrum listrik. Keluarga korban menerima musibah itu dengan membuat surat pernyataan,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif