Soloraya
Senin, 3 Desember 2012 - 21:07 WIB

TERSIRAM MINYAK MENDIDIH: Narni Dirujuk ke RS Sardjito

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi Narni yang hanya tergolek di ranjang ditemani suaminya. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Kondisi Narni yang hanya tergolek di ranjang ditemani suaminya. (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

KLATEN — Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Soeradji Tirtonegoro Klaten, tidak mampu menangani operasi memulihkan kondisi wajah Narni Sumarni, 40, yang melepuh akibat tersiram minyak mendidih tujuh tahun silam.

Advertisement

Humas RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, Petrus Tri Joko, mengatakan pihak keluarga sudah membawa warga Dusun Tawangsari, Desa Kadilanggon, Kecamatan Wedi, Klaten itu untuk operasi pada Senin (3/12/2012). Akan tetapi, diakui Petrus RSUP dr Soeradji Tirtonegoro belum memiliki alat operasi kulit yang memadai untuk memulihkan kondisi wajah Narni.

“Kalau dokter spesialis kulit kami ada, namun kami tak memiliki alat operasinya. Karena itu, kami merekomendasikan pasien dirujuk ke RS dr Sardjito Jogja,” ujar Petrus kepada Solopos.com, Senin.

Kepala Desa (Kades) Kadilanggon, Umar Muhammad, yang ikut mengantar Narni ke rumah sakit memaklumi jika RSUP dr
Soeradji Tirtonegoro tak memiliki alat yang menunjang operasi Narni. Dia menilai, kejadian yang dialami Narni terbilang langka sehingga tidak semua rumah sakit bisa menanganinya.

Advertisement

“Di rumah sakit itu [RSUP] belum pernah mengoperasi pasien dengan kondisi wajah separah itu. Jadi wajar jika operasi Narni harus dirujuk ke RS dr Sardjito. Rencananya, kami akan membawa dia ke RS dr Sardjito besok,” kata Umar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, dr Ronny Roekmito, mengatakan dibutuhkan operasi untuk memulihkan kondisi tubuh Narni. Saat ini, pihaknya masih menanyakan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) apakah biaya operasi memulihkan kondisi Narni bisa diakomodasi kartu jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas).

“Sementara belum ada kepastian [dari Kemenkes]. Akan kami konsultasikan dulu,” ujarnya melalui pesan singkat yang diterima Solopos.com.

Advertisement

Sebelumnya, Narni merupakan korban ledakan kompor yang terjadi pada 2005 silam. Saat ini, kondisi tubuhnya masih memprihatinkan. Hampir 90% mukanya hancur dan tak dapat dikenali lagi. Keluarga tak memiliki cukup biaya untuk membawanya ke rumah sakit guna memulihkan kondisinya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif