SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjadi guru protokol kesehatan sekaligus mengecek simulasi PTM di MTsN 5 Sragen, Senin (29/3/2021). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Seluruh satuan pendidikan di bawah jajaran Kantor Kemenag Sragen, biasa disebut madrasah, telah menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan sistem campuran. Sementara itu, siswa yang belum divaksinasi hanya menyisakan siswa MAN 2 Sragen dan MTsN 6 Sragen.

Kasubag Tata Usaha Kantor Kemenag Sragen, Khumaidin, menjelaskan semua jenjang madrasah baik swasta maupun negeri telah menjalankan PTM. Perinciannya 94 raudhatul athfal (RA), 80 madrasah ibtidaiyah (MI), 29 madrasah tsanawiyah (MTs), dan 10 madrasah aliyah (MA). Seluruh madrasah itu menerapkan PTM dengan jumlah siswa 50 persen kecuali MA sebanyak 30 persen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Kami sama seperti Pemkab Sragen, semua [PTM] sudah berjalan dan ini masih kami pantau terus di lima eks-kawedanan. Persentasenya sama kecuali Aliyah mengacu aturan provinsi sebanyak 30 persen,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis (30/9/2021).

Baca Juga: Pimpinan DPRD Sragen Ramai-Ramai Kembalikan Mobil Dinas, Ada Apa?

Khumaidin menjelaskan belum mendapatkan laporan terkait uji cepat secara acak untuk mitigasi penularan Covid-19 apakah sudah dilakukan atau belum di madrasah-madrasah. Dia berharap tidak ada yang terpapar Covid-19 apalagi sampai muncul klaster PTM.

Menurut Khumaidin, pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Sragen tidak efektif karena tidak semua anak memiliki gawai untuk PJJ. Begitu juga tidak semua orang tua bisa mendampingi anak-anak saat PJJ. PTM lebih efektif karena guru bisa memberikan teladan dan karakter anak bisa terbentuk di sekolah.

“Kuncinya ada pada guru, karena guru punya kekuatan mendidik. PTM harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan maka kalau ingin tetap masuk harus disiplin prokes dengan mematuhi guru,” jelasnya.

Baca Juga: Pimpinan DPRD Sragen Kembalikan Mobdin, Diganti Tunjangan Rp14 Juta

Dia menjelaskan guru dan murid telah divaksinasi kecuali murid MTsN 6 Sragen dan MAN 2 Sragen. Murid kedua madrasah tersebut telah didaftar vaksin dan segera mengikuti vaksinasi.

Waka Kesiswaan MAN 2 Sragen, Didik Dewanti, menjelaskan sekolahnya memiliki 24 kelas dengan jumlah murid 800-an anak. Para orang tua mendukung PTM secara bergantian.

“Pada sistem PJJ kadang mengalami kendala jaringan bagus yang tidak bagus dan terkendala kuota. Tidak selancar seperti daerah kota. Tetapi dimulainya PTM cukup membantu,” ungkapnya.

Baca Juga: Menanti Kebangkitan UKM Mebel Gemolong Sragen Melalui Factory Sharing

Dia mengatakan para murid telah didaftarkan untuk vaksinasi di puskesmas setempat selama dua hari mulai Jumat (1/10/2021). Hasil pendaftaran sekolah ada sejumlah murid telah divaksinasi melalui pemerintah desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya