Solopos.com, KARANGANYAR — Adegan puluhan remaja menyalami orang tua mereka sambil menangis ditampilkan di akun Instagram @polreskaranganyar, Minggu (26/3/2023). Para remaja itu tertangkap polisi beberapa jam sebelumnya saat hendang perang sarung.
Mereka terciduk polisi di belakang gedung DPRD Karanganyar. Setidaknya ada 35 remaja yang ditangkap. Menurut keterangan yang dihimpun Solopos.com dari akun Polres Karanganyar, penangkapan itu bermula dari adanya laporan masyarakat.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Laporan itu masuk via Whatsapp dan mengabarkan adanya puluhan remaja yang akan hendak mengadakan perang sarung. Mereka datang ada yang menggunakan sepeda motor. Petugas langsung dikerahkan untuk mengecek ke lokasi dan ternyata benar ada puluhan para remaja yang siap perang sarung.
Polisi langsung menangkap para remaja itu dan menggelandangnya ke Mapolres. Dari video yang diunggah, terlihat para remaja itu dibawa ke kantor Satreskrim Polres. Sebagian ada yang menuntut sepeda motor mereka. Polisi menyita sejumlah helai sarung yang digunakan sebagai senjata untuk perang.
Ujung sarung tersebut diikat sehingga membentuk gumpalan yang jika dipukulkan ke arah lawan akan terasa sakit.
Di video unggahan berikutnya, para remaja itu hanya bisa diam dan tertunduk lesu saat polisi memanggil orang tua mereka. Seorang ibu-ibu berkerudung terlihat menangis sedih melihat anaknya harus berurusan dengan polisi.
Para Remaja itu lantas diminta untuk meminta maaf kepada orang tua mereka. Di momen itulah tangisan pecah.
“Kami selaku orang tua syok, kaget mendengar ada indikasi perang sarung yang dilakukan anak kami. Apabila perbuatan yang sama terulang, maka kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib,” ujar salah seorang perwakilan orang tua.
Ternyata, fenomena perang sarung tidak hanya terjadi di Kabupaten Karanganyar. Remaja di daerah lain juga melakukan hal yang sama. Hal ini terlihat dari berita polisi menggagalkan rencana perang sarung para remaja tanggung. Salah satunya di Sukoharjo.