Soloraya
Rabu, 1 Februari 2023 - 15:38 WIB

Tertinggi dalam Sejarah, Harga Gabah dari Petani di Wonogiri Capai Rp6.500/Kg

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani di Desa Tunggur, Slogohimo, Wonogiri, Damin, menyemprotkan pupuk ke tanaman padi di sawahnya, Rabu (1/2/2023). Harga gabah saat ini sedang tinggi-tingginya di Wonogiri. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Harga jual gabah di tingkat petani saat ini mencapai Rp6.500/kg di Wonogiri dan disebut merupakan harga tertinggi dalam sejarah pertanian Kota Sukses. Kenaikan harga gabah dinilai karena persediaan gabah dari petani berkurang.

Salah satu pemilik penggilingan padi di Jatisrono, Wonogiri, Timo, mengatakan sejak dua bulan lalu harga gabah di Jatisrono sudah cukup tinggi mencapai Rp6.200/kg. Harga tersebut merupakan harga paling tertinggi dalam sejarah.

Advertisement

Harga normal gabah kering biasanya hanya Rp5.000/kg. “Kalaupun naik, biasanya paling naiknya jadi Rp5.500/kg. Ini [Rp6.500/kg] harga paling tinggi,” kata Timo kepada Solopos.com, Rabu (1/2/2023).

Menurut Timo, kenaikan harga gabah di Wonogiri tersebut lantaran pasokan gabah dari petani berkurang sejak dua bulan lalu. Dia mengaku hanya membeli gabah dari petani lokal.

Advertisement

Menurut Timo, kenaikan harga gabah di Wonogiri tersebut lantaran pasokan gabah dari petani berkurang sejak dua bulan lalu. Dia mengaku hanya membeli gabah dari petani lokal.

Kenaikan harga itu berdampak pada kenaikan harga beras di pasaran. Gabah yang sudah digiling menjadi beras, Timo jual seharga Rp12.000/kg untuk eceran dan Rp11.000/kg untuk partai besar.

“Biasanya saya jual langsung ke pasar dekat sini. Di Wonogiri saja,” ucap dia. Timo memprediksi harga jual gabah dari petani akan turun saat musim panen raya tiba sekitar satu bulan mendatang.

Advertisement

Sementara untuk harga gabah basah dia beli seharga Rp5.000/kg. Petani di Slogohimo, Wardi, menyampaikan di sana harga gabah kering mencapai Rp6.500/kg.

Berkah bagi Petani

Dia mengakui harga tersebut merupakan harga paling tinggi yang pernah dia rasakan sejak menjadi petani selama belasan tahun. Kenaikan harga jual gabah kering segitu menjadi berkah bagi petani.

Sebab selama ini harga gabah tidak lebih dari Rp5.000/kg dan itu mencekik petani. “Kalau harga di bawah Rp5.000/kg, modal tanam dan hasil panen enggak ketemu [tidak untung]. Mesti rugine,” kata Wardi saat ditemui Solopos.com, Rabu.

Advertisement

Petani lain di Slogohimo, Damin, menyampaikan saat ini merupakan waktu yang tepat bagi petani untuk menjual gabah. Petani bisa merasakan untuk meski tidak banyak sekarang. Damin bahkan mendengar kabar harga gabah kering sempat mencapai Rp9.000/kg.

“Saya biasanya juga begitu. Hanya menjual gabah kalau harganya lagi tinggi. Saya jarang sekali menjual beras waktu panen raya. Soalnya pasti harganya murah,” kata Damin.

Pedagang beras di Pasar Purwantoro, Misringah, bahkan menyebut harga gabah kering sudah mencapai Rp7.000/kg. Hal itu berimbas pada kenaikan harga beras.

Advertisement

Saat ini harga beras sudah mencapai Rp12.000/kg dari yang sebelumnya sekitar Rp10.000/kg. “Satu bulan kayaknya sudah ada [kenaikan beras],” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif