SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M Said Hidayat (paling kanan), menerima piala Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup di Jakarta, Selasa (28/2/2023). Boyolali mendapatkan penghargaan Adipura ke-14. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Kabupaten Boyolali kembali mendapatkan penghargaan Adipura untuk tahun penilaian 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Ini merupakan penghargaan Adipura kali ke-14 yang diraih Boyolali.

Bupati Boyolali, M Said Hidayat, mengusulkan membangun tugu Adipura baru di pertigaan depan Perusahaan Daerah Air Minum (Pudam) Tirta Ampera. Penghargaan tersebut diserahkan Menteri LHK, Siti Nurbaya, kepada Bupati Boyolali, M Said Hidayat, di Auditorium Dr Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bupati Said mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) atas dukungannya sehingga Boyolali dapat mendapatkan penghargaan Adipura ke-14.

“Kurang lebih tiga tahun vakum tidak ada penyerahan Adipura. Namun, kemarin Kabupaten Boyolali menerima penghargaan Adipura yang ke-14. Jadi sejak 2006 sampai dengan 2018, vakum, dan baru kemarin menerima untuk penilaian pada 2022,” ujarnya saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Boyolali, Rabu (1/3/2023).

Said mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga pencapaian itu sehingga setiap tahun dapat ditingkatkan prestasinya hingga mencapai Adipura Kencana. Ditanya akan ditempatkan di mana monumen Adipura ke-14 itu, Said mengatakan lokasi pastinya masih didiskusikan antara Sekda Boyolali, Asisten II Setda Boyolali, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup.

“Kalau saya berkeinginan di pertigaan depan Pudam [Tirta Ampera]. Itu kan titik sentral, titik temu yang baik untuk kami buat di sana,” jelasnya. Sebagai informasi, Pudam Tirta Ampera Boyolali berlokasi di sekitar Alun-Alun Lor Boyolali.

Di depannya terdapat jalan yang biasanya dilewati oleh kendaraan besar seperti bus dan truk. Jalan di daerah tersebut juga biasanya dilewati oleh pengendara yang akan menuju Gerbang Tol Boyolali di Mojosongo.

Perubahan Perilaku Olah Sampah

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, berharap dengan diraihnya penghargaan Adipura ke-14 dapat memacu semangat masyarakat untuk meningkatkan kesadaran mempertahankan penghargaan tersebut.

“Substansinya bagaimana kami mencoba untuk perubahan perilaku terhadap pengelolaan sampah. Bahwa sampah itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi kita semua. Setiap warga masyarakat berbicara tentang kebersihan dan pengelolaan sampah,” ujar dia.

Ia menjelaskan penilaian Adipura tak hanya tentang sampah, tapi ada aspek ruang terbuka hijau, proklim, emisi rumah kaca, dan lain-lain. Beberapa yang mendongkrak nilai Boyolali seperti Program Kampung Iklim (Proklim) di Desa Sruni, Musuk dan juga controlled landfill yang telah dilaksanakan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong Boyolali.

Wiwis mengungkapkan sedang mempersiapkan strategi untuk mendapatkan Adipura Kencana. Ia menyatakan strateginya tidak hanya bicara penanganan sampah, tapi pengurangan sampah di tingkatan hulu.

Dengan begitu, masyarakat harus ada kesadaran pilah sampah, pembuatan bank sampah, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), dan lain sebagainya digerakkan untuk mengurangi sampah.

Ia menginformasikan setiap harinya 60 ton sampah masuk ke TPA Winong. Sedangkan lahan yang tersedia tinggal enam hektare. “Prediksinya paling enggak setahun [sudah penuh]. Kami harus berpikir bagaimana untuk perluasan TPA itu sendiri atau strateginya membuat TPST atau tempat pembuangan sampah terpadu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya