Soloraya
Rabu, 17 Maret 2021 - 05:30 WIB

Terungkap! Ada Kuota Pupuk di Kartu Tani Kosong Sragen

Tri Rahayu  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim KP3 Jateng mengecek administrasi penebusan pupuk di KPL Sri Murni, Bener, Ngrampal, Sragen, Selasa (9/3/2021). (Solopos.com-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida atau KP3 Provinsi Jawa Tengah terjun ke Kabupaten Sragen untuk mengawasi stok, administrasi, kartu tani, gudang, dan seterusnya, Selasa (9/3/2021). Selama monitoring, KP3 Provinsi Jateng mengungkap adanya permasalahan kartu tani yang belum tercetak dan kuota pupuk di kartu tani kosong.

Ada empat orang anggota Tim KP3 Provinsi Jateng yang terjun ke Sragen. Mereka mengecek empat lokasi di Sragen, di antaranya Distributor Harum Tani Sragen dan kios pupuk lengkap (KPL) Sri Murni, Bener, Ngrampal, Sragen.

Advertisement

Mereka berkeliling didampingi tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan & KP), serta perwakilan dari Pupuk Indonesia. “Kami terjun ke Sragen ini untuk mengawasi stok, administrasi, kartu tani, gudang pupuk, dan seterusnya. Tadi kami juga datang ke Distributor Harum Tani Sragen dan KPL Sri Murni Ngrampal. Setelah ini mungkin akan melihat di dua KPL lainnya untuk sekadang ambil sampel. Dalam monitoring ini, kami menemukan masalah petani yang belum memiliki kartu tani. Ada juga kuota kartu tani milik petani yang kosong,” ujar Koordinator Tim KP3 Provinsi Jawa Tengah Amir saat ditemui Solopos.com di KPL Sri Murni Ngrampal, Sragen, Selasa siang.

Baca Juga: Peluang Bisnis Tanaman Hias di Mal Terbuka

Amir mengatakan secara umum kartu tani di Sragen berjalan baik. Dia menyampaikan hasil monitoring itu nantinya disampaikan dalam forum KP3 Jateng untuk dicari jalan keluar yang terbaik. Dia mengaku tidak hanya melihat di Sragen tetapi juga ke Sukoharjo dan Boyolali.

Advertisement
Anggota Tim KP3 Jateng dan perwakilan dari Pupuk Indonesia mengecek stok pupuk di gudang pupuk milik Distributor Harum Tani Sragen, Selasa (9/3/2021). (Solopos.com-Tri Rahayu)

Penyerapan Kartu

Kabid Pembinaan dan Pengembangan Disperindag Sragen Muh. Farid Wajdi saat ditemui Solopos.com menemukan penyerapan kartu tani di wilayah KPL Sri Murni Ngrampal sudah berjalan tetapi rekapitulasi petani yang menebus pupuk belum tertata rapi.

Dia menyarankan supaya penebusan petani lewat electronic data capture (EDC) direkap lagi supaya jelas antara jumlah petani yang terdaftar dengan petani yang menebus pupuk dengan menggunakan kartu tani.

Baca Juga: Waspada, 12 Zodiak Kerap Keliru Asuh Anak!

Advertisement

“Penggunaan kartu tani di KPL ini cukup bagus. Dari 626 petani yang terdaftar, ada 427 petani yang menggunakan kartu tani untuk penebusan atau 68,21%. Petani lain belum menggunakan kartu tani karena ada yang belum memiliki kartu tani. Oleh karenanya, para petani diimbau supaya segera membuat kartu tani supaya bisa menebus pupuk bersubsidi,” ujarnya.

Farid mengatakan kalau ditingkat kabupaten sepertinya petani belum familiar. Dia berharap penyerapan kartu tani di Sragen terus ada peningkatan.

Senior Sales Executive PT Pupuk Sriwijaya Agus Suprayogi mengatakan KP3 Jateng turun ke Sragen itu untuk mengetahui kondisi di lapangan karena memang banyak problem di lapangan, terutama terkait dengan kartu tani. “Seperti tidak adanya kuota di dalam kartu tani. Ada daerah yang terkendala sinyal untuk mengoperasikan EDC. Banyak petani yang belum punya kartu tani dan seterusnya,” jelasnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif