Soloraya
Kamis, 28 November 2019 - 13:35 WIB

Terungkap, Anggota PSHT Sragen Meninggal Usai Latihan Alami Trauma Ulu Hati

Muh Khodiq Duhri  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Silat (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com SRAGEN — Fakta baru terungkap dalam penanganan kasus kematian MAM, 13, anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Gemolong saat mengikuti latihan di Dukuh Ngrendeng, RT 022, Desa Kaloran, Gemolong, Sragen, Minggu (24/11/2019).

Berdasar hasil autopsi di jasad siswa di Kecamatan Kalijambe itu, terdapat trauma tumpul pada organ dalam perut yakni bagian ulu hati.

Advertisement

Autopsi digelar Polres Sragen untuk mengungkap penyebab kematian remaja pria yang baru tiga bulan menjadi anggota PSHT Gemolong itu.

Hasil pemeriksaan tim ahli forensik dari RSUD dr. Moewardi Solo, MAM dinyatakan meninggal dunia karena terdapat peradangan pada bagian ulu hati atau dalam istilah medis disebut epigastrium. Ulu hati terletak di bawah tulang dada dan di atas pusar atau perut bagian atas.

Advertisement

Hasil pemeriksaan tim ahli forensik dari RSUD dr. Moewardi Solo, MAM dinyatakan meninggal dunia karena terdapat peradangan pada bagian ulu hati atau dalam istilah medis disebut epigastrium. Ulu hati terletak di bawah tulang dada dan di atas pusar atau perut bagian atas.

Kamera Iphone 11 Pro Max Kalah Sama Xiaomi

“Hasil autopsi menunjukkan korban mengalami trauma tumpul pada daerah ulu hati. Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka,” terang Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan, kepada Solopos.com, Kamis (28/11/2019).

Advertisement

Diberitakan, nyawa MAM tidak tertolong sesaat setelah siswa asal Saren, Kalijambe, itu mengikuti latihan rutin bersama sekitar 20 temannya.

Saat memasuki materi melatih kekuatan otot perut melalui tendangan, sang pelatih, FAS, 16, warga Kalijambe meminta semua peserta memasang kuda-kuda.

Tips Siapkan Anak Agar Tak Iri dengan Kehadiran Adik Baru

Advertisement

FAS kemudian memberikan tendangan ke arah perut masing-masing peserta. Saat peserta lain bisa menahan tendangan itu, MAM justru terjungkal dan sempat mengalami kejang-kejang.

Harga Iphone 11 Resmi di Indonesia: Paling Mahal Rp27 Jutaan

MAM empat dilarikan ke bidan desa dan RSUI Yakssi Gemolong, namun nyawanya tidak tertolong pada Minggu pukul 23.00 WIB.

Advertisement

Ketua PSHT Sragen, Jumbadi, menegaskan tidak ada unsur kesengajaan dalam kejadian itu.

Terkuak! Ini Rahasia Pijat Alat Vital Ala Mak Erot

"Peristiwa itu terjadi dalam konteks latihan. Kami dari PSHT Sragen akan memberikan pendampingan kepada anggota kami yang terjerat masalah hukum. Kami sudah berkoordinasi dengan kuasa hukum kami untuk mendampinginya,” jelas dia.

Advertisement
Kata Kunci : PSHT PSHT Sragen
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif