SOLOPOS.COM - Michel Romagnan (tengah) meninggal dunia di Solo, Rabu (2/11/2022) malam. Michel adalah rekan bisnis Presiden Joko Widodo yang diklaim sebagai salah satu orang pertama memberi sapaan Jokowi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pengusaha mebel asal Solo yang juga teman dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi), Slamet Raharjo, mengungkapkan imbuhan “wi” pada sapaan Jokowi bukanlah singkatan dari Widodo. Ia pun kemudian menjelaskan asal mula imbuhan wi tersebut.

Menurut Slamet yang pernah bekerja di CV Roda Jati sebelum merintis bisnis mebelnya sendiri, imbuhan “wi” pada nama panggilan Presiden Jokowi berasal dari kata dalam bahasa Prancis ‘oui’ yang berarti ‘iya’ dalam bahasa Indonesia.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal ini tidak lepas dari kebiasaan Jokowi yang selalu menjawab ‘ya, ya, ya’ ketika mendapatkan arahan. Slamet mengatakan panggilan Jokowi untuk Presiden Joko Widodo kali pertama diberikan oleh Romagnan Michel Laurent Adolphe.

Michel merupakan salah satu senior consultant di CV Roda Jati. Sebagai informasi, Jokowi sempat bekerja di CV Roda Jati selama beberapa tahun. Diungkapkan Slamet yang juga berteman dekat dengan Michel, imbuhan “wi” pada sapaan Jokowi bukanlah singkatan dari Widodo melainkan dari kata ‘oui’.

“Jadi cerita Michel dulu julukan sebenarnya adalah Mr Wi atau Mr Ya. Aslinya bukan singkatan Widodo, tapi dalam bahasa Prancis ‘oui’ yang dibacanya ‘wee’ di mana dalam bahasa Indonesia itu artinya ‘iya’. Karena menurut Michel, Pak Jokowi kalau sudah diajak bicara itu selalu mengucap ‘ya, ya, ya’, maka dijuluki Mr Ya atau Joko Oui yang kemudian jadi Jokowi,” tuturnya kepada Solopos.com, Kamis (3/11/2022).

Baca Juga: Kabar Duka, Rekan Bisnis Jokowi asal Prancis Meninggal Dunia di RS dr Oen Solo

Versi Lain Asal-Usul Sapaan Jokowi

Menurut Slamet, sapaan Jokowi untuk Joko Widodo dipakai Michel terjadi ketika keduanya bekerja di CV Roda Jati. “Persisnya kapan penamaan itu diberikan saya kurang tahu, tapi Mr Michel Romagnan cerita demikian. Nama Jokowi itu diberikan saat keduanya bekerja sama di CV Roda Jati,” ulasnya.

Kini, Michel telah tiada. Pria asal Prancis itu meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) dr Oen Solo pada Rabu (2/11/2022) malam. Belum diketahui apa penyebab Michel meninggal dunia.

Sementara itu, ada versi lain mengenai asal usul sapaan Jokowi bagi Presiden Joko Widodo. Ada sosok Bernad Chene, pria yang juga berkebangsaan Prancis, yang disebut sebagai orang pertama yang memberikan panggilan Jokowi kepada Joko Widodo.

Baca Juga: PELANTIKAN JOKOWI-JK : Ini Kata Orang yang Dorong Jokowi Berpolitik

Dalam vlog yang diunggah di kanal Youtube Jokowi, Bernard Chene mengatakan bagi orang Prancis nama Joko Widodo terlalu panjang dijadikan nama panggilan sehingga kemudian disingkat Jokowi.

Benard Chene merupakan salah satu rekan bisnis Presiden Jokowi saat masih menggeluti usaha mebel. Dia kali pertama bertemu dengan Jokowi pada 1999 di Solo.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

3 Ahli Waris Buruh Boyolali Dapat Santunan Kematian, Ada yang Terima Rp289 Juta

3 Ahli Waris Buruh Boyolali Dapat Santunan Kematian, Ada yang Terima Rp289 Juta
author
Suharsih Rabu, 1 Mei 2024 - 19:34 WIB
share
SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M Said Hidayat, dan Kepala BPJS TK Cabang Boyolali, Lilis Muldiyastuti, berfoto bersama tiga ahli waris buruh yang menerima santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan di Pendopo Gedhe Boyolali, Rabu (1/5/2024). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Tiga ahli waris buruh di Boyolali mendapatkan santunan kematian dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan pada momentum May Day atau Hari Buruh Internasional, Rabu (1/5/2024).

Santunan kematian diberikan kepada tiga ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan yang belum lama ini meninggal dunia. Nilainya bervariasi mulai puluhan juta rupiah hingga ratusan juta rupiah per ahli waris.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Santunan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Boyolali, M Said Hidayat, didampingi Kepala BPJS TK Cabang Boyolali, Lilis Muldiyastuti, kepada tiga ahli waris di Pendopo Gedhe Boyolali, Rabu.

Lilis menjelaskan pada May Day 2024, BPJS Ketenagakerjaan Boyolali memiliki dua kegiatan. Pertama, BPJS TK Boyolali turut memberikan doorprize berupa sepeda gunung di acara peringatan Hari Buruh Internasional bersama Pemkab Boyolali, pengusaha, dan para buruh.

Koran Solopos

Lalu, acara kedua akan diadakan pada Kamis (2/5/2024) bersama KSPN berupa penyerahan 70 paket sembako kepada anggota serikat pekerja. “Dalam peringatan May Day, juga ada penyerahan simbolis kepada tiga ahli waris. Ada jaminan kematian, kecelakaan kerja, jaminan pensiun, dan beasiswa juga,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela kegiatan May Day.

Ia menjelaskan ahli waris dari mendiang pegawai PT Sari Warna Asli II, Yuni Sulistiyani, yaitu sang suami, Sugiarto, menerima santunan yang terdiri atas Jaminan Hari Tua (JHT) senilai Rp17.005.311,70, Jaminan Kematian (JKM) senilai Rp42 juta, Jaminan Pensiun (JP) senilai Rp4.722.000, dan beasiswa dua anak senilai total Rp151,5 juta.

Total santunan yang diterima ahli waris Yuni Sulistiyani senilai Rp210.898.811,70. Kemudian, santunan untuk ahli waris mendiang Sudarmi, buruh PT Safarijune Textindo Indonesia, juga diterima oleh suaminya, Sarbini. Perinciannya, Jaminan Hari Tua (JHT) Rp17.940.230, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian (JKM) Rp125.474.180.

Emagazine Solopos

Kemudian Jaminan Pensiun (JP) senilai Rp4.722.000, dan beasiswa dua anak senilai total Rp145,5 juta. Total santunan yang diterima ahli waris Sudarmi senilai Rp289.307.910.

5 Program Perlindungan Tenaga Kerja

Terakhir, santunan untuk ahli waris pegawai RSUD Pandan Arang, Mikhael Indra Kurniawan, diterima sang istri, Nur Haryanti, terdiri atas JHT Rp9.374.580 dan JKM Rp42 juta sehingga total yang diperoleh ahli waris Mikhael senilai Rp51.374.580.

“Perlindungan tenaga kerja lewat BP Jamsostek itu kami memberikan ada lima program. Pertama ada jaminan kecelakaan kerja, lalu jaminan hari tua, jaminan kematian, jaminan pensiun, dan jaminan kehilangan pekerjaan,” kata dia.

Interaktif Solopos

Ia menjelaskan manfaat dari program tersebut sangat terasa bagi keluarga para pekerja di Boyolali. Menurut Lilis, ketika terjadi risiko kematian karena kecelakaan kerja, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan beasiswa ke dua orang anak.

Termasuk, pekerja yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja dan telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan selama tiga tahun, anaknya akan mendapatkan beasiswa.

“Anaknya akan mendapatkan beasiswa sampai kuliah. Besarannya total Rp174 juta untuk dua orang anak. Untuk TK dan SD per tahun mendapatkan Rp1,5 juta, SMP sama juga Rp2 juta per tahun, SMA Rp3 juta per tahun. Kemudian kuliah Rp12 juta per tahun, itu selama lima tahun,” kata dia.



Lebih lanjut, Lilis menyampaikan peserta BPJS Ketenagakerjaan Boyolali tercatat hingga April 2024 sebanyak 74.293 tenaga kerja. Lalu, klaim BPJS Ketenagakerjaan Boyolali yang telah dikeluarkan dari Januari-April 2024 yaitu Jaminan Kehilangan Pekerjaan sebanyak enam kasus dengan nilai total total Rp6.284.700.

Lalu, Jaminan Pensiun sebanyak 84 kasus dengan total Rp884.114.506. “JHT ada 1.405 kasus, total klaim Rp21.645.230.746, JKM ada Rp3.570.000.000 dari 85 kasus, JKK Rp1.129.808.280, dan beasiswa dari 126 kasus sebanyak 514 juta. Total yang telah diklaim sepanjang 2024 sampai April ini Rp27.749.438.232,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Candi Elektronik BIG SALE Discount Up to 70% di Atrium Solo Paragon Mall

Candi Elektronik BIG SALE Discount Up to 70% di Atrium Solo Paragon Mall
author
Astrid Prihatini WD Rabu, 1 Mei 2024 - 19:30 WIB
share
SOLOPOS.COM - Poster Candi Elektronik BIG SALE up tp 70 Percent. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO-Ikut memeriahkan semarak Solo Great Sale kali ini yang dilaksanakan pada 1-31 Mei 2024, Candi Elektronik hadir sebagai pembuka beberapa rangkaian event dengan mengadakan pameran elektronik berjudul Candi Elektronik BIG SALE Discount up to 70%!.

Pameran akan berlangsung di Atrium Solo Paragon Mall periode 2-12 Mei 2024. Tidak hanya diskon hingga 70% Candi Elektronik juga memberikan beberapa promo menarik lainnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Promo yang ditebar toko Candi Elektronik kali ini selain Big Sale antara lain flash sale mulai dari Rp1.000, ambil tiga barang bayar bulan depan, cicilan 0% hingga 12 bulan, Buy 1 Get 1 FREE*, berkesempatan membawa grandprize 1 unit Honda Brio dan 12 motor listrik Polytron, dan masih banyak promo menarik lainnya.

Koran Solopos
candi elektronik big sale

Candi Elektronik BIG SALE Discount up to 70% diadakan di Atrium Solo Paragon Mall. (Istimewa)

Momentum SGS kali ini bersamaan dengan HUT DEKRANAS dan HKG PKK yang akan diikuti oleh 34 provinsi se-Indonesia dan dihadiri lebih dari 6.000 delegasi dan peserta. Hadir dengan tema Pesona Wisata & Belanja di Kota Budaya dengan harapan ke depan bisa menjadi pemantik terbentuknya backbone pariwisata kawasan Soloraya.

Yuk tunggu apalagi, kunjungi Candi Elektronik BIG SALE discount up to 70% di Atrium Solo Paragon Mall periode 2-12 Mei 2024! Candi Elektronik, TERMURAH TERPERCAYA!

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Demo Hari Buruh di DPRD Jateng Diwarnai Kericuhan, Sejumlah Mahasiswa Terluka

Demo Hari Buruh di DPRD Jateng Diwarnai Kericuhan, Sejumlah Mahasiswa Terluka
author
Abdul Jalil Rabu, 1 Mei 2024 - 19:21 WIB
share
SOLOPOS.COM - Suasana saat mulainya terjadi kericuhan antar polisi dan peserta massa Hari Buruh atau May Day di depan kantor DPRD Jawa Tengah (Jateng), Rabu (1/5/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Aksi demonstrasi yang digelar dalam rangka Hari Buruh Internasional atau May Day di depan kantor DPRD Jawa Tengah (Jateng), diwarnai kericuhan, Rabu (1/5/2024). Sejumlah mahasiswa pun tampak terluka karena terhempas dari mobil komando saat water canon ditembakkan oleh aparat kepolisian.

Pantauan Solopos.com, ratusan orang yang terdiri mahasiswa dari berbagai kampus dan beberapa elemen masyarakat tiba di Jalan Pahlawan pada pukul 14.00 WIB. Kedatangan mereka disambut aparat kepolisian lengkap dengan polisi anti huru-hara dan mobil pengendalian massa atau Dalmas.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kabag Ops Polrestabes Semarang, AKBP Asep Supiyanto, terlihat memperingatkan peserta aksi untuk tidak mamaksa masuk ke dalam halaman DPRD Jateng. Peringatan itu pun terjadi cukup lama sehingga polisi dan peserta aksi massa tampak saling adu mulut dengan keyakinannya masing-masing.

“Saya peringatkan kepada teman-teman mahasiswa untuk tidak melakukan provokasi. Kalian melakukan aksi dan orasi kami hargai. Tapi kami juga punya hak untuk menjaga ketertiban,” ucap AKBP Asep saat memperingatkan para peserta aksi, Rabu.

Koran Solopos

Memasuki pukul 15.30 WIB, suasana di depan kantor DPRD Jateng kian memanas lantaran peserta aksi terus memaksa merangsek ke dalam halaman dengan mendorong gerbang atau pintu masuk. Akhirnya, aparat kepolisian mengerahkan polisi anti huru-hara dan menembakkan water cannon untuk memecah kerumunan.

Seketika, ratusan peserta aksi itu pun langsung kocar-kacir atau bubar tanpa arah. Bahkan di antara mereka, terlihat ada yang terjatuh, tersungkur, bahkan terluka sampai bajunya robek-robek.

Koordinator aksi, Raka, mengatakan alasan ingin masuk ke dalam halaman kantor DPRD Jateng adalah untuk membacakan 19 tuntutan yang dibawa. Namun, saat berdiskusi, aparat kepolisian tak mengizinkan sehingga terjadi aksi saling dorong antara massa dan polisi di depan gerbang.

Emagazine Solopos

“Sebenarnya kami ingin membacakan tuntutan, kita bawa aksi damai, kami meminta buka pintu agar bisa masuk tapi enggak diindahkan [kabulkan],” kata Raka.

Lantaran tak diizinkan masuk, peserta aksi unjuk rasa mencoba menerobos secara paksa ke dalam halaman kantor DPRD Jateng. Polisi yang sudah tak mampu menahan para peserta aksi di depan gerbang pun kemudian menembakkan water cannon untuk memecah kerumunan.

“Iya, ada yang luka-luka tadi. Jumlahnya berapa belum tahu. Karena pas water cannon ditembakkan, sebagian yang di mobil komando ada yang terlempar karena tersemprot air,” akunya.

Interaktif Solopos

Bahkan saat polisi anti huru-hara dikerahkan, terang Raka, para mahasiswa yang dibarisan depan ada yang terkena pukulan. Beberapa di antara mereka juga ada yang bajumya robek-robek.

“Iya [bajunya ada yang robek-robek tadi]. Soalnya tadi yang barisan depan kena pukul polisi,” terangnya.

Saat berita ini ditulis, para peserta aksi massa masih berada di lokasi kejadian dan tengah membakar ban di depan kantor DPRD. Tak hanya itu, rombongan lainya dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) juga mulai berdatangan atau tiba di lokasi.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories