Soloraya
Jumat, 31 Maret 2023 - 14:06 WIB

Teteskan Air Mata, Bupati Sragen Emosional Awali Pembangun Kantor Pemda Terpadu

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati bersama pejabat menyaksikan penancapan tiang pancang setinggi 9 meter di lokasi pembangunan Kantor Pemda Terpadu di wilayah Kelurahan Sine, Sragen, Jumat (31/3/2023) pagi buta. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, tak bisa menahan emosinya dan menitikan air mata saat penancapan tiang pancang setinggi 9 meter pembangunan Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Terpadu Kabupaten Sragen, Jumat (31/1/2023).

Pembangunan kantor di Sine, Sragen, tersebut dilaksanakan PT Permata Anugerah Yalapersada-PT Surya Bayu Sejahtera (kerja sama operasional/KSO) dengan nilai kontrak Rp93,6 miliar.

Advertisement

Pembangunan Kantor Pemda Terpadu dilaksanakan selama empat tahun mulai 2019-2023. Tahun pertama adalah pengadaan tanah hingga sekarang bisa memulai pembangunan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Raden Suparwoto, menjelaskan pengadaan tanah dilaksanakan di 2019 namun baru di 2020 dilakukan pembebasan dua bidang tanah, masing-masing 3.900 m2 dan 3.875 m3. Di 2021 ada tambahan pembebasan lahan dua bidang seluas 3.130 m2 dan 3.380 m2.

Advertisement

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Raden Suparwoto, menjelaskan pengadaan tanah dilaksanakan di 2019 namun baru di 2020 dilakukan pembebasan dua bidang tanah, masing-masing 3.900 m2 dan 3.875 m3. Di 2021 ada tambahan pembebasan lahan dua bidang seluas 3.130 m2 dan 3.380 m2.

“Pada 2022 ada tambahan pembebasan lahan sebanyak sembilan bidang dengan total luas 23.423 m2. Total lahan yang disiapkan 37.931 m2,” jelas Woto, sapaannya.

Tahapan pembangunan gedung, jelas dia, dilakukan mulai akhir 2021 hinga awal 2022 dengan menyusun feasibility study atau studi kelayakan yang didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 19/2021 tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang selesai di akhir 2022.

Advertisement

Woto menjelaskan Kantor Pemda Terpadu yang dibangun itu lebih luas dari kompleks Kantor Pemda sekarang. Gedung baru nanti terdiri atas empat lantai dengan nilai kontrak Rp93,6 miliar dari pagu Rp98 miliar. Pembangunan dikerjakan selama 300 hari kalender.

Sementara Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati dengan suara parau berharap gedung Pemda Terpadu itu nanti bisa memberi kemanfaatan untuk Sragen. Ia juga berharap gedung ini menjadi warisan pemerintahannya. Yuni, sapaan akrabnya, mengaku tidak banyak yang bisa dilakukan selama 10 tahun ia menjabat, termasuk dalam merealisasikan visi dan misinya. Penyebab utamanya adalah karena pandemi Covid-19.

“Saya lahir di Sragen tetapi tidak pernah merasakan besar di Sragen. Saya ikut bapak bekerja di luar Sragen. Saat bapak terjun ke politik, baru saya pulang ke Sragen. Setinggi-tingginya burung terbang pasti kembali ke sarangnya,” katanya.

Advertisement

Yuni ingin gedung baru ini nanti bisa melahirkan banyak inspirasi dan inovasi untuk perubahan Sragen ke depan. “Peletakan tiang pancang di Ramadan ini semoga penuh rahmat dan berkah. Kenapa pagi setelah Subuh, menjelang matahari terbit, maka akan terbit semangat baru di gedung ini. Dan harinya pas dengan Jumat,” jelasnya

Dia mengaku terharu dengan menitikan air mata karena tidak menyangka semua proyek bisa on time dan on schedule. Wanit berkerudung ini berharap Kantor Pemda Terpadu yang dibangun dengan dana pinjaman itu menjadi kebanggaan Sragen. D

Yuni tak mau proyek kali ini seperti Pasar Sukowati yang tak selesai tepat waktu. Ia menegaskan semua progres harus sesuai jadwal, tepat waktu, dan tepat mutu. “Saya kawal betul per pekan saya minta laporan progresnya. Sekarang progresnya positif.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif