SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN — Adi Prayitno, 29, seorang narapidana kasus penggelapan mobil ditemukan tewas akibat serangan penyakit tuberkulosis (TB) di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas IIB Klaten, Rabu (5/6/2013) pagi.

Korban ditemukan tak bernyawa di kamarnya sekitar pukul 08.00 WIB. Sejak divonis menderita TB oleh dokter Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Soeradji Tirtonegoro, Adi sengaja diisolasi pada kamar khusus bersama seorang temannya yang menderita penyakit sama.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Dia tinggal bersama satu temannya dalam kamar khusus. Kami memang sengaja mengisolasi keduanya supaya penyakit itu tidak menular ke warga binaan lain,” ujar Kepala LP Kelas II B Klaten, Julianto, saat ditemui wartawan di kantornya.

Julianto menjelaskan jasad korban selanjutnya diserahkan ke Kamar Jenazah RSUP dr Soeradji Tirtonegoro. Dia mengaku sudah menghubungi keluarga jenazah yang beralamat di RT 2/002, Dusun Klampok, Desa Klampok, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Tegal. Belakangan diketahui bahwa alamat tersebut berada di Kabupaten Brebes.

Berkat bantuan petugas LP di Brebes, pihaknya mendapatkan kontak keluarga dari Adi atas nama Joko Supriyanto. Akan tetapi setelah pihaknya menghubungi melalui telepon, Adi tidak diakui Joko sebagai keluarganya.

“Saya tidak tahu mengapa sampai dia tidak diakui sebagai keluarga. Apakah keluarga menganggap Adi sebagai aib atau beban? Atau memang Adi itu benar-benar bukan anggota keluarganya? Saya tidak tahu,” papar Julianto.

Kasi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik LP Kelas II B Klaten, Eko Bekti Susanto, menjelaskan Adi merupakan narapidana pindahan dari Rumah Tahanan (Rutan) Boyolali. Sejak 4 September 2012 lalu, dia resmi dipindah ke LP Klaten dengan alasan Rutan Boyolali overload. Sebenarnya Adi sudah bisa bebas pada 31 Agustus mendatang.

“Tanggal 14 Maret lalu dia menderita sakit. Dokter mengatakan dia menderita TB. Pada 16 Maret dia kami bawa lagi ke RS hingga sepekan menjalani rawat inap. Sejak saat itu, setiap pekan dia harus kontrol kesehatan. Sebenarnya hari ini [kemarin] adalah jadwal dia untuk kontrol ke RS,” terang Eko Bekti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya