Soloraya
Senin, 21 Agustus 2023 - 13:28 WIB

Tidak Gratis Lagi, Load Factor Penumpang BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri Turun

Maymunah Nasution  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah calon penumpang menunggu untuk naik BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri di halte Terminal Tipe C Wonogiri, Senin (21/8/2023). (Solopos/Maymunah Nasution)

Solopos.com, WONOGIRI — Tingkat keterisian atau load factor penumpang Bus Rapid Transit atau BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri menurun sejak layanan transportasi umum itu mulai berbayar, Senin (14/8/2023).

Penurunan itu dihitung dari load factor armada BRT Trans Jateng dari kedua titik keberangkatan. Petugas timer BRT Trans Jateng di Wonogiri, Didit Tri Wiranto, mengatakan load factor layanan transportasi umum tersebut turun sekitar 55%.

Advertisement

“Waktu masih gratis load factornya mencapai 130%, kalau sekarang sudah berbayar hanya 73%-75% dari Wonogiri ke Solo maupun sebaliknya,” ujar Didit saat ditemui Solopos.com di halte BRT Terminal Tipe C Wonogiri, Senin (21/8/2023).

Load factor tersebut masih memenuhi target BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri yang dipatok 70%. Didit juga mengakui saat gratis, layanan BRT Trans Jateng mengalami overload, tetapi tetap melayani semua penumpang.

Advertisement

Load factor tersebut masih memenuhi target BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri yang dipatok 70%. Didit juga mengakui saat gratis, layanan BRT Trans Jateng mengalami overload, tetapi tetap melayani semua penumpang.

Menurutnya, meskipun load factor penumpang BRT Trans Jateng mengalami penurunan, masyarakat tetap menikmati transportasi umum tersebut. Didit menjelaskan load factor tertinggi BRT Trans Jateng saat sudah berbayar yakni ketika HUT ke-78 RI dan hari Minggu (20/8/2023).

Saat itu penumpang sampai antre hingga memenuhi kapasitas empat unit armada BRT Trans Jateng. Menurutnya, jam pemberangkatan yang paling diminati masyarakat Wonogiri adalah pukul 09.00 WIB.

Advertisement

Murahnya layanan BRT Trans Jateng juga diakui salah satu penumpang dari Wonogiri, Assyahro Ayu Pertiwi. Mahasiswi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Solo tersebut rutin menggunakan layanan BRT Trans Jateng sejak diresmikan pada Selasa (8/8/2023) lalu.

“Sehabis diluncurkan saya langsung naik BRT kalau berangkat ke Solo, sepekan sekali yaitu setiap Senin dan juga saat dari Solo mau pulang ke Wonogiri. Dulu masih gratis, sekarang berbayar pun tetap naik ini karena murah dan membantu,” papar Ayu saat ditemui Solopos.com di sela-sela menunggu BRT Trans Jateng di halte BRT Terminal Tipe C Wonogiri, Senin.

Ayu mengaku memilih layanan BRT Trans Jateng karena harga yang jauh lebih murah dibandingkan armada bus lain jurusan Solo-Wonogiri. Selain itu, armada BRT Trans Jateng juga memiliki fasilitas AC yang membuat perjalanan tetap nyaman.

Advertisement

Ayu menjelaskan rata-rata lama perjalanan BRT Trans Jateng hampir sama dengan perjalanan armada bus lain jurusan Solo-Wonogiri. Seperti diberitakan, layanan BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri diresmikan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada Selasa (8/8/2023) lalu di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri.

Pada pekan pertama layanan transportasi umum itu digratiskan untuk semua kalangan hingga Minggu (13/8/2023). Setelah itu layanan BRT Trans Jateng mulai berbayar dengan tarif Rp4.000 untuk penumpang umum dan Rp2.000 untuk pelajar, buruh, dan veteran.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif