Soloraya
Senin, 15 November 2021 - 14:16 WIB

Tim SAR Karanganyar Gunakan Anjing Pelacak Cari Korban Talut Longsor

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas mencari korban talut longsor di dekat jembatan Mireng, Desa Gerdu, Karanganyar, Senin (15/11/2021). (Solopos,com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Hingga pukul 13.30 WIB, Sastro, 68,  korban tertimbun material talut Sungai Siwaluh di jembatan Mireng di Desa Gerdu, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar belum ditemukan. Pencarian terus dilakukan

Tim dari Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar dan petugas SAR menggunakan berbagai alat untuk memudahkan pencarian. Di antaranya bor beton, gergaji, dan pompa.

Advertisement

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Karanganyar, Bagoes Darmadi, mengatakan petugas SAR gabungan terus berusaha membongkar talut untuk memudahkan pencarian korban. “Materialnya cukup tebal dan keras sehingga harus dipecahkan dengan alat-alat pemecah beton, bor beton dan lainnya untuk memudahkan pencarian. Ada juga pompa untuk menguras air sungai di lokasi pencarian,” ujarnya di sela-sela pencarian.

Baca Juga: Talut Sungai Longsor di Karanganyar, 1 Pekerja Masih Tertimbun

Bahkan, untuk membantu petugas dalam menemukan posisi korban, pencarian melibatkan anjing pelacak Polres Karanganyar. “Anjing pelacak juga dilibatkan untuk membantu pencarian,” imbuhnya.

Advertisement

Ia berharap korban segera ditemukan. “Mohon doanya agar segera ketemu,” imbuhnya.

Petugas mencari korban talut longsor di dekat jembatan Mireng, Desa Gerdu, Karanganyar, Senin (15/11/2021). (Solopos,com/Akhmad Ludiyanto)

Sebagai informasi, talut setinggi 12 meter di dekat Jembatan Mireng, Desa Gerdu, Kecamatan Karcanganyar, Kabupaten Karanganyar longsor, Senin (15/11/2021). Seorang pekerja bernama Sastro, 62, diduga tertimbun material longsoran tersebut.

Salah satu pekerja yang selamat, Sefian Hafid, 18, mengatakan saat itu ada enam pekerja yang mengerjakan proyek rehab talut di pekarangan salah satu warga tersebut. Hari itu adalah hari pertama kerja.

Advertisement

Baca Juga: Tabrak Lari Pemotor di Karangpandan, Sopir Mobil Boks Menyerahkan Diri

Sekitar pukul 11.00 WIB Sastro menyadari bahwa talut akan longsor sehingga ia meneriaki teman-temannya untuk menjauh. Sesaat itu pula, pekerja lainnya langsung menjauh dari talut. Sesaat itu pula talut ambruk. Nahas, Sastro tidak sempat menyelamatkan diri dan akhirmya tertimpa material longsoran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif