SOLOPOS.COM - Pengunjung mengikuti tradisi padusan di kolam renang Batu Seribu, Kecamatan Bulu, Senin (11/3/2024). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO–Ratusan pengunjung memadati objek wisata Batu Seribu di Desa Gentan, Kecamatan Bulu saat tradisi padusan menjelang Ramadan. Para pengunjung tak hanya berasal dari Sukoharjo melainkan daerah lain seperti Wonogiri.

Pantauan Solopos.com, Senin (11/3/2024), para pengunjung memadati tiga kolam renang yang menjadi daya tarik utama di objek wisata Batu Seribu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mereka mengikuti ritual padusan menyambut datangnya bulan puasa. Padusan merupakan tradisi pembersihan diri sebelum menunaikan puasa selama sebulan penuh.

Mayoritas pengunjung merupakan kalangan remaja dan anak-anak. Mereka menyebar ke tiga kolam renang di Batu Seribu. Sebagian besar pengunjung berasal dari Sukoharjo, terutama wilayah Bulu dan sekitarnya. Namun, ada pula pengunjung yang berasal dari Wonogiri.

“Dulu sering ke sini saat tradisi padusan sebelum pandemi Covid-19. Ini kali pertama datang ke sini lagi setelah pandemi Covid-19,” ujar Ridwan, seorang pengunjung asal Manyaran, Wonogiri, Senin (11/3/2024).

Jarak rumah Ridwan dengan objek wisata Batu Seribu tak begitu jauh. Hal ini menjadi alasan Ridwan memilih mengikuti tradisi padusan di Batu Seribu.

Dia juga mengajak beberapa temannya untuk membersihkan diri di kolam renang sebelum menunaikan ibadah puusa.

Selain itu, harga tiket masuk pengunjung relatif terjangkau bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. “Harga tiket masuk pengunjung Rp5.000 per orang. Cukup murah. Bisa berenang sepuasnya di kolam renang,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sukoharjo, Agus Eka Raharja, menargetkan sekitar 500 pengunjung saat momen tradisi padusan di Batu Seribu, Bulu. Jumlah pengunjung saat momen tertentu seperti padusan dan libur Lebaran melonjak tajam.

Rencananya, Pemkab Sukoharjo kembali menggelar Grebeg Syawal di Batu Seribu saat periode libur Lebaran. Kegiatan ini digelar guna mendongkrak tingkat kunjungan dan pendapatan asli daerah (PAD) Sukoharjo.

“Jumlah pengunjung di hari biasa tidak seramai ini. Apalagi, Batu Seribu ditutup selama lebih dari dua tahun saat masa pandemi Covid-19,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya