Soloraya
Selasa, 15 Maret 2022 - 17:33 WIB

Tikus Mengganas, Disnakkan Karanganyar Minta Petani Kembali Gropyokan

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gropyokan.(Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Serangan hama tikus di lahan pertanian Kabupaten Karanganyar mengganas. Pemkab meminta petani menggencarkan gropyokan tikus bersama-sama untuk memutus mata rantai serangan hewan pengerat tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Karanganyar, Siti Maesyaroch, mengatakan gropyokan tikus diintensifkan memasuki musim tanam (MT) 2 agar tanaman padi tidak dimakan tikus. Gropyokan tikus mulai dilakukan sejak tahapan penyiapan lahan sebelum awal tanam padi.

Advertisement

“Hama tikus masih menjadi momok bersama. Gropyokan tikus terus dilakukan agar tanaman padi tidak mati dimakan tikus,” kata dia, Selasa ( 15/3/2022).

Baca Juga: Pilih Organik, 70 Persen Petani Sambirejo Karanganyar Tinggalkan Pupuk Kimia

Siti mengatakan gropyokan cukup efektif menekan populasi tikus dan menjadi jaminan bagi petani saat awal tanam padi. Tikus berkembang biak dengan sangat cepat. Ssepasang tikus saja mampu menghasilkan 2.000 ekor tikus dalam setahun. Dengan kondisi ini gropyokan tikus secara masif dan rutin harus dilakukan. Jangan sampai perkembangbiakan tikus merusak tanaman padi dan menurunkan produksivitas hasil panen.

Advertisement

“Gropyokan tikus dilakukan tidak mengenal waktu. Jangan sampai serangan tak terkendali,” katanya.

Sepanjang hama tikus bisa dikendalikan, Siti optimistis hasil panen padi petani memiliki kualitas baik dan melimpah. Sebab kondisi sekarang petani tidak menghadapi masalah besar. Dari sisi ketersediaan air mulai melimpah. Tanaman padi juga dalam kondisi baik karena sinar matahari cukup dan bencana alam hingga merusak tanaman padi masih minim.

Baca Juga: Harga Wortel Jeblok Jadi Rp1.000/Kg, Petani Tawangmangu Pasrah Merugi

Advertisement

Lebih lanjut Siti mengungkapkan petani Karanganyar sudah meninggalkan jebakan listrik untuk membasi tikus. Petani memilih melakukan gropyokan. “Gropyokan tikus efektif menekan serangan hama dan tidak rawan kena sengatan listrik,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif